Jumat 04 Sep 2020 04:52 WIB

Kota Bogor Diterjunkan Detektif Covid-19 dari Pusat

Wali Kota Bogor sambut baik keinginan relawan dari pusat

Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) mengunjungi wilayah zona merah penyebaran COVID-19 di GG Pacilong RW 04, Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (30/8/2020). Pemerintah Kota Bogor menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) termasuk pemberlakuan jam malam dan pembatasan aktivitas warga di 104 RW yang masuk zona merah penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) mengunjungi wilayah zona merah penyebaran COVID-19 di GG Pacilong RW 04, Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (30/8/2020). Pemerintah Kota Bogor menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) termasuk pemberlakuan jam malam dan pembatasan aktivitas warga di 104 RW yang masuk zona merah penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut baik keinginan 32 relawan dari Satgas Penanganan Covid-19 Pusat untuk bergabung dan membantu relawan yang tergabung dalam Detektif (deteksi aktif) Covid-19 Kota Bogor.

Bergabungnya para relawan dari Satgas Penanganan Covid-19 Pusat itu, setelah koordinatornya bertemu dan berdialog dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis (3/9).

"Bergabungnya teman-teman relawan dari pusat akan sangat membantu, karena kami butuh penguatan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor," kata Bima Arya, usai menerima koordinator relawan pusat tersebut.

Menurut Bima, di Kota Bogor ada Detektif Covid-19 yang memiliki tiga tim. "Nanti tinggal ditentukan akan fokus ke mana, ke unit lacak, ke unit pantau, atau ke edukasi AKB (adaptasi kebiasaan baru)," katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena yang turut mendampingi Wali Kota Bogor saat menerima koordinator relawan, mengatakan, sesuai arahan dari wali kota Bogor, ada 32 relawan dari pusat akan segera bergabung ke tiga kelompok kegiatan sesuai dengan latar belakang keahliannya.

Erna Nuraena menjelaskan, ada kelompok kegiatan edukasi AKB, Tim Lacak, dan Tim Pantau yang seluruhnya berkoordinasi dalam Tim Deteksi Aktif (Detektif) Covid-19 Kota Bogor.

Kelompok edukasi terdiri dari semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang bergerak setiap hari dibantu unsur relawan organisasi profesi, pemuda, dan PKK.

Tim Lacak adalah kelompok yang tugas melakukan penelusuran pasien terkonfirmasi positif bertemu siapa saja dan pergi ke mana saja. Jumlahnya ada 370 orang. Tujuannya mengidentifikasi kontak erat untuk dilakukan tes swab dan dikarantina.

Sementara Tim Pantau, bertugas memantau pasien terkonfirmasi positif, apakah dirawat di rumah sakit atau cukup diisolasi mandiri di rumah saja. Selama dalam isolasi mandiri terus dipantau kegiatannya. Jumlahnya ada 797 orang.

Sementara itu, Wakil Tim Koordinator Relawan dari Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, Rhaka Yoga Anggara, mengatakan, berdasarkan saran dari Wali Kota Bogor, maka untuk bergabung dengan Tim relawan di Kota Bogor, pihaknya harus berkoordinasi lebih dulu.

"Kami akan memetakan lebih dulu keahlian tim relawan kami, untik ditempatkan di kelompok kegiatan yang sesuai. Harapan kami bisa cepat bergabung dan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement