Jumat 04 Sep 2020 02:49 WIB

Aprindo: Konsumsi Masyarakat Belum Meningkat Signifikan

Konsumsi masyarakat secara perlahan pulih meskipun belum normal.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/9). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, kondisi sektor ritel kini mulai membaik dibandingkan April dan Mei.
Foto: Prayogi/Republika
Konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/9). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, kondisi sektor ritel kini mulai membaik dibandingkan April dan Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, kondisi sektor ritel kini mulai membaik dibandingkan April dan Mei. Pasalnya, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan pada Juli, masyarakat mulai berbelanja. 

"Konsumsi masyarakat mulai terlihat karena pemerintah pun telah gelontorkan bantuan tunai. Uang bergerak di masyarakat, akhirnya tingkatkan konsumsi walau nggak signifikan," jelas Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kepada Republika.co.id pada Kamis (3/9).

Baca Juga

Meski membaik, menurutnya, kondisi perekonomian saat ini belum bisa dikatakan pulih. "Masih jauh belum pemulihan baru disebut agak membaik. Jadi konotasinya sudah lebih baik," ujar dia. 

Ia menyebutkan, ada beberapa ritel yang kini omzet penjualannya telah naik 5 sampai 6 persen, bahkan ada yang 10 persen. "Jadi dengan kata lain, semuanya ini memang berjalan sudah pada rancangan terbaik ketika pemerintah memutuskan yang namanya jaga kesehatan utama namun paralel dengan bangkitkan ekonomi," tutur Roy. 

Maka agar ekonomi tetap terjaga, kata dia, konsumsi harus terus digenjot. "Satu-satunya jalan selain disiplin, ekonomi harus tetap dibangkitkan dilindungi, misal peritel seperti kita harap tidak dibatasi," jelasnya. 

Jika pertumbuhan ekonomi lemah, kata dia, maka sektor ritel pun lemah. Misal pada semester I, ekonomi minus 5,3 persen, ritel atau konsumsi pun minus hingga 5,51 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement