Kamis 03 Sep 2020 19:05 WIB

Angka Covid di DKI Melonjak, Mahfud Singgung PSBB Transisi

Jumlah orang terinfeksi Covid-19 di DKI melonjak setelah diberlakukan masa transisi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menko Polhukam Mahfud MD
Foto: Kemenko Polhukam.
Menko Polhukam Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyinggung penerapan protokol kesehatan yang dilakukan DKI Jakarta. Menurutnya, jumlah orang terinfeksi Covid-19 di Jakarta melonjak setelah diberlakukannya masa transisi.

"Ide dan realitas protokol kesehatan itu benar. Buktinya: DKI yang tadinya angka terinfeksi coronanya turun ternyata melonjak lagi secara tajam setelah ada transisi (pelonggaran)," cuit Mahfud melalui Twitter pribadinya @mohmahfudmd, dikutip Kamis (3/9).

Baca Juga

Tidak hanya DKI, Mahfud juga menyoroti angka terinfeksi Covid-19 di Jawa Timur. Ia mengatakan, angka terinfeksi Covid-19 di Jawa Timur akan menurun. 

Menurut dia lagi, penurunan jumlah angka terinfeksi di Jawa Timur itu terjadi begitu penerapan protokol kesehatan ditingkatkan. Dalam cuitannya itu pula Mahfud mengajak semua pihak untuk disiplin meberapkan protokol kesehatan.

"Sementara di Jatim agak menurun begitu protokol ditingkatkan. Ayo disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci tangan," jelas dia.

Provinsi DKI Jakarta menyumbang tertinggi kasus covid-19 pada hari ini yakni sebanyak 1.359 dari 3.622 kasus harian nasional. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun meminta Pemprov DKI Jakarta agar memperketat penegakan disiplin masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

“Untuk yang tidak perlu ke luar rumah agar tetap di dalam rumah agar tidak timbul penularan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kasus,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/9).

Ia menjelaskan, kasus di Ibu Kota terus mengalami peningkatan tiap pekannya. Hingga hari ini, kasus akumulatif di Jakarta sudah mencapai 43.400. 

Wiku menyebut, per 2 September kemarin, jumlah kasus aktif di DKI Jakarta sebanyak 21,57 persen atau 9.069 kasus. Sedangkan kasus sembuh sebesar 75,5 persen dan kasus kematian sebesar 2,92 persen.

“Dengan angka tersebut DKI Jakarta termasuk ke dalam provinsi dengan kasus sembuh yang tinggi, yaitu 75 persen dan kasus meninggal yang rendah di bawah 3 persen, sedangkan kasus aktif 21,57 persen,” kata dia.

Di sisi lain, Wiku mengatakan, meskipun kasus covid di Jakarta terus mengalami peningkatan, hal ini juga didukung oleh kapasitas pemeriksaan laboratorium yang semakin meningkat dan telah melebihi standar minimal WHO yakni 1/1000 populasi per minggu. Per 2 September kemarin, jumlah orang yang diperiksa di DKI Jakarta pun tercatat sebanyak 652.021.

“Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement