REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri fintech lending bisa berperan besar mendorong pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19. Fintech lending disebut memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya dapat membantu memulihkan ekonomi secara cepat dan efektif.
"Dalam pandemi ini, less contact economy sangat penting. Ini tidak terlepas dari dorongan fintech yang dapat diakses secara digital," kata Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi, Kamis (3/9).
Menurut Adrian, pemulihan ekonomi nasional akan berjalan lebih cepat apabila pemerintah turut melibatkan pelaku industri fintech lending. Saat ini, setidaknya terdapat 159 perusahaan fintech yang telah terdaftar dan berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun sebagian besar penyelenggara fintech lending lebih menyasar sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga menjadi sasaran penerima bantuan pemerintah. Dengan kemampuan credit scoring, menurut Adrian, fintech lending bisa menyasar segmen secara tepat.
Selain itu, UMKM yang tidak tersentuh oleh perbankan juga tetap bisa mendapatkan bantuan pemerintah melalui fintech lending. Adrian menambahkan, pemulihan dengan melibatkan fintech lending akan lebih cepat karena industri ini juga berkolaborasi dengan berbagai ekosistem seperti perbankan, e-commerce, hingga transportasi online.
Untuk itu, Adrian berharap, pemerintah turut melibatkan fintech lending dalam berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "Kami berharap mendapat official endorsment terkait peranan fintech untuk ikut berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional sehingga impact kami bisa lebih besar dan pemulihan bisa lebih cepat," tutur Adrian.
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani sepakat bahwa keberadaan fintech lending dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi. Menurutnya, fintech lending dapat menjangkau lebih banyak UMKM yang belum bisa mendapat fasilitas pinjaman dari perbankan.
"Inilah peran fintech bisa masuk ke situ dan juga bisa memberikan UMKM yang belum masuk sektor formal," kata Rosan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
