Kamis 03 Sep 2020 14:34 WIB

Pedagang Permata Arab Saudi Coba Bertahan Kala Pandemi

Pandemi mempengaruhi pasar dan mengubah pola berbisnis.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang Permata Arab Saudi Coba Bertahan Kala Pandemi
Foto: wowhuntershall.com
Pedagang Permata Arab Saudi Coba Bertahan Kala Pandemi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Para pedagang di Riyadh, Arab Saudi biasa menggantungkan penjualan ketika musim haji. Namun semenjak musim haji dan umroh tak lagi berjalan normal, bisnis mereka ikut terganggu.

Salem Bakar Ahmad Salloum jadi salah satu pedagang yang berpengalaman bertahan kala krisis melanda. Penjual permata itu mengungkap telah berdagang sejak 30 tahun lalu di pasar bersejarah Al-Balad. Selama ini, ia mengakui pentingnya beradaptasi pada kebutuhan konsumen. 

Baca Juga

"Tak diragukan lagi krisis Covid-19 mempengaruhi pasar secara umum dan mengubah pola berbisnis. Tapi kami terus mencoba mempertahankan para langganan semaksimal mungkin," kata Salloum dilansir dari Arab News, Kamis (3/9).

Pria berusia 61 tahun itu menyadari dampak ekonomi dari Covid-19 menimbulkan tantangan dan peluang. Sebab ada perubahan besar pada pola konsumsi pelanggan.

"Penjual perlu respons cepat dan memahami perubahan. Pelanggan tak bisa meninggalkan rumah, jadi kami berbisnis lewat ponsel dan nanti diantarkan ke rumah mereka," ujar Salloum.

Salloum mahir banyak bahasa seperti Inggris, Yunani, Italia hingga memudahkannya menjalin hubungan dengan pelanggan dari penjuru dunia. Bahkan beberapa klien akhirnya menjadi rekan dekatnya untuk minimal sekadar berbincang soal tren permata.

Salloum juga telah khatam dalam bisnis permata karena memulainya dari bawah. Ia sanggup mengerjakan pesanan pelanggan yang kadang meminta desain unik.

"Permata ini bagian dari pasar global. Sebelum Covid-19, turis asing banyak kesini membeli berlian, rubi, emerals yang mana jadi incaran orang Italia, Prancis dan Amerika," ujar Salloum.

Terakhir, Salloum berpesan agar pelanggan selalu berhati-hati ketika ingin membeli permata. Sebab ada saja oknum penjual yang nakal menjual permata palsu.

"Jika memungkinkan ajaklah ahli permata agar Anda tidak tertipu," ujar Salloum. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement