Kamis 03 Sep 2020 14:24 WIB

SYL Dorong Malang Jadi Produsen Bibit Unggul Alpukat

Kabupaten Malang sudah lama dikenal berkemampuan tinggi dalam bidang pembibitan

Rep: wilda Fizriyani/Dedy Darmawan/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Desa Wonorejo, Lawang, Kabupaten Malang, Jatim, Kamis (3/9)
Foto: dok Humas Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Desa Wonorejo, Lawang, Kabupaten Malang, Jatim, Kamis (3/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo mendorong Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai produsen bibit unggul komoditas aplukat. Menurut Syahrul, Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam mengembangkan budidaya buah dan aneka tanaman hortikultura.

"Kami hadir disini untuk memastikan bahwa program-program yang ada di Malang akan terus kami dorong demi menghadirkan bibit-bibit yang unggul dan berkualitas," kata Syahrul dalam keterangan resminya saat kunjungan kerjanya, Kamis (3/9).

Ia mengatakan, Kabupaten Malang sejak lama sudah dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam bidang pembibitan. Hal ini terjadi karena kolaborasi antara gabungan kelompok petani dan pemerintah daerah berlangsung demgan baik.

"Hari ini saya menyaksikan ada bibit alpukat kita yang dikembangkan dengan cukup apik dan saya yakin ini akan menjadi kontribusi sumbangsih hadirnya alpukat-alpukat kualitas tinggi di negara Indonesia," katanya.

Karena itu, Syahrul turut mengapresiasi kinerja pemerintah Malang yang menyiapkan sarana prasarana produksi pertanian secara lengkap, sehingga kelompok tani mampu termotivasi melakukan inovasi yang dapat menjadi andalan nasional.

"Penanganan di Malang ini luar biasa dan kelihatannya kalau kepala daerah mendorong seperti ini, kelompok tani akan bisa berkembang serta kualitas tanaman-tanaman kita bisa lebih baik," katanya.

Penakar bibit alpukat dari Kelompok tani Karya Makmur Gapoktan Nakula, Nyoto mengaku senang dengan bantuan yang diberikan pemerintah. Beberapa di antaranya seperti pelatihan pascapanen, budidaya dan bantuan alsintan yang cukup masif. Melalui bantuan-bantuan tersebut, para petani dapat mengenal sistem pertanian modern seperti cara merawat tanah, pupuk, dan pemilihan bibit.

Menurut Nyoto, usaha alpukat mengalami peningkatan cukup tajam dari tahun ke tahun. Lebih tepatnya selama dua tahun terakhir. Dari hasil panennya, Nyoto acap mengirim alpukat ke berbagai daerah di Indonesia."Pemintaan buah luar biasa. Untuk buah yang berumur 15 tahun bisa menghasilkan pendapatan Rp 22 juta. Umur lima tahun ada yang menghasilkan Rp 7 juta," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement