Kamis 03 Sep 2020 13:28 WIB

Higuain Pergi, Suarez Mendekat

Meski keduanya sama-sama berusia 33 tahun, Suarez punya nilai lebih.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Luis Suarez
Foto: EPA-EFE/JAVIER ETXEZARRETA
Luis Suarez

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pada akhir Agustus 2020, pelatih anyar Juventus berbicara tentang nasib Gonzalo Higuain. Andrea Pirlo mengaku mengagumi Higuain, baik secara teknis maupun personal. 

Namun, ia harus menbuat keputusan untuk klub yang dilatihnya. Meskipun berat, sang allenatore mengonfirmasi Pipita tidak masuk rencananya. Sudah tiba waktu bagi sang bomber mencari pelabuhan lain. 

"Dia (Higuain) seorang juara yang hebat, tapi siklusnya telah berakhir. Kami berbicara satu sama lain saat membuat keputusan ini," kata Pirlo dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Football Italia, beberapa hari lalu. 

Terlihat juru taktik berusia 41 tahun itu menekankan periode emas Higuain telah usai. Belakangan yang bersangkutan dikaitkan dengan Inter Miami. 

Higuain berpotensi menyusul Blaise Matuidi menuju klub asal Amerika Serikat itu. Kontrak penyerang berkebangsaan Argentina ini di Juve hingga Juni 2021. Artinya masih semusim lagi.

Namun, kedua pihak sedang berdiskusi untuk memutuskan kerja sama lebih cepat. Jika berjalan lancar, Higuain bisa lepas dari Turin dengan status bebas transfer. 

Pertanyannya siapa pengganti bomber yang pada Desember 2020, berusia 33 tahun itu? Sejumlah juru gedor jadi kandidat suksesor pipita. Ada Duvan Zapata asal Atalanta, kemudian striker Wolverhampton Wanderers Raul Jimenez, serta Edin Dzeko (AS Roma). 

Selanjutnya, Edinson Cavani yang bertatus bebas transfer. Belakangan pencarian Juventus mengerucut pada satu nama. Dia adalah striker Barcelona, Luis Suarez. 

"Menurut Gazzetta, Juve telah menyetujui persyaratan pribadi Suarez," demikian laporan yang dikutip dari Marca, Rabu (2/9). 

Persyaratan pribadi salah satunya mengenai gaji sang penyerang. Jagoan tim nasional Uruguay itu bakal mendapatkan upah 10 juta euro per tahun setelah pajak. Jumlah demikian, sama dengan yang Suarez terima di Barca. 

Masih ada sejumlah persyaratan lainnya. Juve masih perlu menambah lima juta euro. Ini sesuai ketentuan pajak yang berlaku di Italia. Wakil Presiden Bianconeri, Pavel Nedved menjalin komunikasi dengan mantan penyerang Liverpool itu. 

Apa yang terjadi pada Suarez mirip dengan kisah Higuain. Mereka sama-sama tidak masuk rencana pelatih anyar di masing-masing klub, untuk kampanye musim 2020/2021. 

Entrenador Blaugrana, Ronald Koeman juga telah berbicara dengan El Pistolero. Ia mempersilakan sahabat Lionel Messi itu mencari pelabuhan lain. 

Kontrak Suarez di Barca masih setahun lagi. Kini perwakilannya sedang berdiskusi dengan pihak Raksasa Katalan. Mereka mengupayakan pemutusan kerjasama lebih cepat dari kontrak awal. Dengan begitu sang penyerang bisa menuju klub lain dengan status bebas transfer. 

Jika Suarez resmi gabung Juve, dan Higuain ditendang, muncul pertanyaan baru. Idealkah El Pistolero menjadi suksesor Pipita? Konteksnya tentang karakteristik yang dibutuhkan Pirlo. Secara umur, Suarez juga telah berusia 33 tahun. 

Namun ia memiliki bekal yang sedikit di atas Higuain. Suarez pernah merasakan gelar Liga Champions saat memperkuat Barca. Pirlo butuh sosok yang memiliki bekal mentereng seperti itu. 

Secara permainan, Suarez bukan sekadar bomber yang menunggu di kotak penalti. Selain piawai mencetak gol, ia mampu membuka ruang untuk rekan-rekannya di lini depan. Sesuatu yang jarang terlihat dari aksi Higuain. 

Kebetulan Juve memiliki goal getter yang harus 'dimanjakan' bernama Cristiano Ronaldo. Serta penyerang kreatif lainnya yakni Paulo Dybala. Kerjasama ketiganya diperlukan Pirlo untuk kejayaan di Eropa. 

Targetnya bukan sekadar merajai Italia. Itulah mengapa sang allenatore membutukan sosok seperti Suarez dikombinasikan dengan beberapa pemain senior serta serta jugador muda jempolan di skuat Bianconeri saat ini.

Suarez selalu menjadi pemain utama di tim yang dibelanya. Baik itu di Ajax Amsterdam, Liverpool, maupun Barcelona. Sementara Higuain mengalami pasang surut. Sempat berjaya di Real Madrid dan Napoli, Pipita tampil apik di awal petualangannya di Juve. 

Setelahnya yang bersangkutan dipinjamkan ke AC Milan dan Chelsea. Selama di the Blues, sang bomber menghuni bangku cadangan. Saat kembali ke Juve, periode emasnya perlahan menghilang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement