Kamis 03 Sep 2020 09:43 WIB

Penggunaan e-Wallet Kian Digemari Selama Pandemi

Semakin banyak perusahaan e-wallet yang bekerja sama dengan perusahaan e-commerce.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Dompet digital (e-wallet). ilustrasi
Foto: Pixabay
Dompet digital (e-wallet). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan e-wallet atau dompet digital untuk pembayaran khususnya di e-commerce kian digemari selama masa pandemi. Meningkatnya transaksi penggunaan e-wallet ini terjadi seiring beralihnya tren belanja masyarakat dari offline ke online.

"Makin kesini porsi pembayaran melalui e-wallet terus meningkat. Kenaikan terjadi era pandemi karena orang lebih suka cashless untuk pembayaran," kata Ketua Bidang Ekonomi Digital Asosiasi e-Commerce Indonesia (IDEA), Bima Laga, Rabu (2/9).

Baca Juga

Menurut Bima, e-wallet yang telah terintegrasi dengan layanan seperti e-commerce tentunya akan mengalami kenaikan transaksi. Tidak heran, semakin banyak perusahaan dompet digital yang bekerja sama dengan perusahaan e-commerce.

Hal tersebut juga diamini oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira. Menurut Bhima, perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini lebih banyak beraktivitas di rumah turut berdampak pada naiknya aktivitas belanja online.

 

Bhima mengatakan, ini akan menjadi momentum bagi para pelaku di industri dompet digital untuk meningkatkan transaksi. Kehadiran e-wallet yang memudahkan ketika belanja akan semakin banyak dicari oleh para masyarakat.  

"E-wallet yang terintegrasi dengan layanan jasa seperti transportasi, pembayaran listrik, pembelian pulsa atau e-commerce akan semakin dibutuhkan ke depannya," terang Bhima.

Selain efektif dan efisien, Bhima melihat, penggunaan e-wallet juga akan berdampak positif terhadap beberapa hal. Dengan e-wallet, biaya transaksi akan semakin murah. Di samping itu, e-wallet juga berkontrribusi terhadap penurunan angka infeksi Covid-19.

"Para penjual dibanyak negara sekarang sudah menyarankan para pembelinya agar membayar secara digital untuk menekan penyebaran virus," tutur Bhima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement