Rabu 02 Sep 2020 23:51 WIB

Kabupaten Bogor Terapkan Metode Pembelajaran Luring

Pembelajaran luar jaringan dilakukan di wilayah yang belum terjangkau internet.

Sejumlah siswa mengikuti pelajaran luar jaringan (luring). Ilustrasi
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah siswa mengikuti pelajaran luar jaringan (luring). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat menerapkan metode pembelajaran luar jaringan (luring), mengingat masih adanya wilayah yang belum terjangkau jaringan internet.

"Ini bagi yang wilayahnya tidak ada sinyal, sehingga yang tidak memiliki HP (handphone), internet, bisa belajar langsung ke guru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna di Cibinong, Bogor, Rabu (2/9).

Menurutnya, metode luring yaitu masing-masing guru membentuk kelompok belajar dengan jumlah siswa terbatas, yakni lima hingga delapan orang.

Pada pertemuan yang dijadwal setiap satu pekan sekali itu tidak diisi dengan kegiatan belajar mengajar (KBM), melainkan dengan penyampaian tugas untuk dikerjakan di rumah selama sepekan.

Entis menyebutkan bahwa pihaknya juga menyiapkan skenario pembelajaran lain, yaitu ketika KBM tatap muka diperbolehkan saat Kabupaten Bogor terbebas dari status zona oranye ataupun merah penularan virus corona Covid-19.

“Skenario berikutnya tetap kita siapkan kalau tiba-tiba Bogor jadi kuning atau hijau. Disdik sudah siap. Jadidisiapkan di semua jenjang,” kata Entis.

Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan izin KBM tatap muka sesuai klasifikasi status zona penularan virus corona di setiap daerah.

“Yang menentukan status zona itu pusat dan Gugus Tugas Nasional. Bogor masuknya zona oranye, jadi tidak boleh menggelar KBM tatap muka. Kebijakannya zona kuning dan hijau yang boleh,” kata Iwan usai rapat koordinasi bersama Mendikbud dan Mendagri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement