Rabu 02 Sep 2020 23:08 WIB

Mari Sholat Masjid Vientiane di Laos

Laos menghormati hak warganya untuk memeluk agama sesuai keyakinannya.

Mari Sholat Masjid Vientiane di Laos. Masjid Al-Azhar di Vientiane, Laos.
Foto: Blogspot.com
Mari Sholat Masjid Vientiane di Laos. Masjid Al-Azhar di Vientiane, Laos.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Laos dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pemerintahan komunis yang tersisa di dunia dengan mayoritas penduduknya merupakan pemeluk Budha Theravada. Tak heran jika Laos merupakan negara dengan penduduk Muslim paling sedikit di Asia Tenggara.

Meski penduduk Muslim di Laos minoritas, bukan berarti tak ada masjid sana. Di Kota Vientiane, tempat perhelatan SEA Games XXV 2009, terdapat masjid besar bernama Jami' Vientiane.

Masjid Jami' ini telah siap menjamu atlet dan ofisial Muslim yang akan berada di Laos selama perhelatan SEA Games. Imam Masjid Jami', Maulana Nazimul Islam, mempersilakan para atlet Muslim untuk Shalat Jumat di masjid kebanggaan Muslim Laos tersebut.

Maulana biasanya memimpin langsung pelaksanaan Shalat Jumatnya. Lelaki berdarah India ini juga berharap para saudara Muslim bersedia shalat lima waktu di masjidnya.

 

''Kami akan senang bisa menjamu saudara sesama Muslim selama kehadiran mereka di sini,'' tutur Maulana. ''Kami akan mengantar mereka ke tempat-tempat indah di Vientiane.''

Meski merupakan negara komunis, Laos menghormati hak warganya untuk memeluk agama sesuai keyakinannya. Mohd Lokman bin Abdul Rahman, anggota Komite Masjid Laos, mengatakan ada sekitar 900 sampai 1000 Muslim di Vientiane. Mereka kebanyakan berasal dari Pakistan dan India.

Jumlah Muslim asli Laos sendiri ada sekitar 200 orang. Sebagian Muslim lainnya berasal dari Malaysia dan Brunei Darussallam.

Agama Islam pertama kali masuk Laos melalui para pedagang Cina dari Yunnan. Para saudagar Cina ini bukan hanya membawa dagangannya ke Laos, namun juga ke negara tetangganya, seperti Thailand dan Myanmar. Oleh masyarakat Laos dan Thailand, para pedagang asal Cina ini dikenal dengan nama Chin Haw.

Saat ini, sebagian besar Muslim di Vientiane merupakan pebisnis. Mereka berjaya di bidang tekstil, ekspor-impor, atau melayani komunitas mereka sendiri dengan menjadi penjual daging atau pemilik restoran halal.

Adapun lokasi Masjid Jami' Vientiane memang tidak jauh dari lokasi Kompleks Atlet SEA Games 2009. ''Masjid ini terletak di jalur turis dan tepat berada di tengah ibukota,'' Maulana berpromosi. ''Ada air mancur yang menjadi ikon kota, lalu menapaki jalan Setthathirath sepanjang 40 meter, sampai menemukan petunjuk jalan. Anda pasti akan menemui masjid dengan tiga buah menara indah.''

Maulana memang tidak sedang berbasa-basi dalam menawarkan bantuan bagi atlet atau ofisial Muslim yang ingin menunaikan Shalat Jumat. 

 

*Artikel ini telah dimuat di Harian Republika, Rabu, 09 Desember 2009

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement