Rabu 02 Sep 2020 19:12 WIB

Didorong Jadi Capres, Megawati: Enak Saja Manas-manasin Saya

Megawati mengaku masih ada yang mendorongnya menjadi capres.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, masih ada yang ingin mendorong dirinya maju sebagai calon presiden. Namun, Megawati mengaku enggan untuk maju sebagai kandidat kepala negara.

"Ada yang bilang, ibu, kenapa ibu enggak mau jadi presiden lagi? Saya hanya ketawa-ketawa saja. Enak saja kamu manas-manasin saya," kata Megawati, Rabu (2/9) merespons dorongan tersebut.

Baca Juga

Putri presiden pertama RI itu menganggap, dorongan tersebut merupakan guyonan semata. Presiden ke-5 Indonesia itu berpendapat kalau kepentingan bangsa dan negara lebih penting dibandingkan ambisi pribadi.

"Karena itulah, kita harus meluruhkan yang namanya keinginan pribadi kita di partai politik itu," ujarnya.

Hal serupa dia terapkan saat memberikan rekomendasi bagi calon kepala daerah. Megawati mengatakan, rekomendasi yang diberikan semata-mata untuk kepentingan yang lebih luas dan bukan untuk kemenangan pribadi.

Megawati juga mencontohkan saat dirinya memberikan rekomendasi kepada Joko Widodo di Pilpres 2014. Saat itu dia mengaku melihat Jokowi itu sebagai orang yang tepat untuk memajukan Indonesia.

"Insya Allah pilihan saya, karena saya mencarinya dengan hati yang bersih, bukan secara pragmatis, tetapi kan itulah yang saya katakan, saya tidak akan sembarangan mencari orang," katanya.

Sebelumnya, pernyataan tersebut disampaikan Megawati saat memberikan arahan pada pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang ke-5. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu memberikan rekomendasi calon kepala daerah di 2 provinsi dan 19 kabupaten/kota.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement