Rabu 02 Sep 2020 18:47 WIB

Macron ke Anggota Hizbullah, Apakah Anda Orang Lebanon?

Macron menuduh anggota Hizbullah menjalankan agenda Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Prancis Emmanuel Macron muncul pada konferensi pers di Beirut, Lebanon, Kamis 6 Agustus 2020.
Foto: AP/Thibault Camus
Presiden Prancis Emmanuel Macron muncul pada konferensi pers di Beirut, Lebanon, Kamis 6 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Presiden Prancis Emmanuel Macron berselisih dengan anggota parlemen Lebanon dari blok Hizbullah, Mohammad Raad. Surat kabar Prancis, Le Figaro melaporkan Macron meminta Raad untuk membuktikan dirinya orang Lebanon.

"Saya ingin bekerja sama dengan Anda untuk mengubah Lebanon, tapi Anda harus buktikan apakah Anda orang Lebanon?" kata Macron, kata sumber Le Figaro, seperti dilansir dari media Israel, The Jerusalem Post, Rabu (2/9).

Baca Juga

Hal ini disampaikan saat Macron sedang mengunjungi Lebanon untuk keduanya kali dalam waktu kurang dari satu bulan sejak ledakan Beirut pada awal bulan Agustus lalu. Macron menuduh Raad yang anggota partai Hizbullah yang berkuasa menjalankan agenda Iran.

"Semua orang tahu Anda memiliki agenda Iran, kami mengetahui sejarah Anda dengan sangat baik, kami tahu identitas Anda sebenarnya, apakah Anda orang Lebanon? Ya atau tidak, apakah Anda ingin membantu rakyat Lebanon? Ya atau tidak, Apakah Anda membicarakan rakyat Lebanon? Ya atau tidak," kata Macron.

Le Figaro melaporkan presiden Prancis itu menyarankan Hizbullah 'pulang ke rumah, meninggalkan Suriah dan Yaman'. Ia meminta Hizbullah membangun Lebanon 'karena negara baru ini juga akan bermanfaat bagi keluarga Anda'.

Dalam konferensi pers Macron ditanya apakah Prancis akan menerima anggota Hizbullah dalam pemerintah Lebanon di masa depan. "Ada pejabat-pejabat Hizbullah yang dipilih rakyat Lebanon, mereka bagian dari lingkup politik," jawabnya.

Pertemuan Macron dengan Raad menjadi pertemuan pertama presiden Prancis dengan anggota Hizbullah sejak organisasi itu berdiri. Organisasi Muslim syiah tersebut menilai kunjungan Macron sebagai sesuatu yang 'positif'. Sejumlah anggotanya menilai pertemuan itu 'setara dengan pengakuan internasional'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement