Rabu 02 Sep 2020 16:14 WIB

Pemprov Bagikan 3,25 Juta Kuota 10 GB ke Guru dan Siswa

Kartu hanya dapat digunakan September ini, dan bisa diperpanjang hingga Desember 2020

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemprov Jabar, memberikan bantuan kuota internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masing-masing pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat akan mendapat kartu berisi data internet sebesar 10 GB. Program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini terselenggara dari hasil kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Foto: istimewa
Pemprov Jabar, memberikan bantuan kuota internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masing-masing pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat akan mendapat kartu berisi data internet sebesar 10 GB. Program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini terselenggara dari hasil kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar, memberikan bantuan kuota internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masing-masing pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat akan mendapat kartu berisi data internet sebesar 10 GB. Program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini terselenggara dari hasil kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selain untuk pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat, program ini pun dapat dinikmati oleh para santri, pelajar aliyah, sampai mahasiswa, yang kesulitan mendapat kuota internet untuk PJJ.  "Totalnya, kartu yang akan dibagikan ini mencapai 3,25 juta kartu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Rabu (2/9).

Emil menjelaskan, semua siswa dan guru-gurunya akan mendapatkan kartu kuota, kartu perdana Telkomsel Merdeka Belajar Jarak Jauh yang isinya 10 GB ini.

"Penyalurannya akan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jabar untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa tadi, yang kalau kita total dengan guru-gurunya ada 1,9 juta," katanya.

Menurut Emil, sisanya sekitar 1,3 kartu, akan diberikan kepada pelajar dan guru yang di luar kewenangan Pemprov Jabar. Untuk mendapatkannya, akan diatur melalui sebuah proses pendaftaran, di antaranya melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat atau Pikobar.

"Ini ada sisanya kepada siswa Madrasah Aliyah yang kewenangannya Kementerian Agama, santri di pesantren, dan juga kepada para mahasiswa yang membutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh. Total yang diberikan oleh Telkomsel ini sebanyak 3,25 juta kartu," katanya.

Kartu tersebut, kata dia, dapat digunakan untuk September 2020. Program ini rencananya dapat diperpanjang sampai Desember 2020, dengan hanya membayar Rp 5.000 per bulannya untuk mendapat 10 GB.

"Tapi kami sedang berwacana dengan DPRD Jabar, jika memungkinkan, tiga bulan selanjutnya nanti kami tanggung dari APBD Provinsi sehingga mereka mereka bisa tenang belajar sampai bulan Desember, minimal tanpa harus mengeluarkan biaya ya mudah-mudahan," paparnya.

Pembagian kartu ini, kata dia, akan disalurkan melalui masing-masing Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Program ini diluncurkan bersamaan dengan upaya Pemprov Jabar memperbaiki akses internet di pelosok yang kesulitan mengakses sinyal internet atau blank spot area. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement