Rabu 02 Sep 2020 11:43 WIB

Ini Alasan Garuda Masih Sediakan Makanan di Pesawat

Makanan yang disediakan Garuda terjamin aman dan dijaga kebersihannya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Maskapai Garuda Indonesia saat ini masih memberikan layanan makanan dan minuman saat penerbangan meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Lutfi Andaru
Maskapai Garuda Indonesia saat ini masih memberikan layanan makanan dan minuman saat penerbangan meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia saat ini masih memberikan layanan makanan dan minuman saat penerbangan meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan terdapat pertimbangan tersendiri makanan dan minuman tetap disediakan meskipun penumpang harus membuka maskernya saat di pesawat.

Irfan mengatakan Garuda Indonesia tidak ingin menghilangkan esensi kebahagiaan penumpang saat menggunakan pesawat. “Jangan Anda merasa seperti di ruang bedah atau puasa di atas pesawat padahal saat sudah berada di bawah (mendarat) tidak puasa,” kata Irfan dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (1/9).

Baca Juga

Dia memastikan makanan yang disediakan aman dan sangat dijaga kebersihannya sebelum disajikan kepada penumpang di dalam pesawat. Dengan begitu menurutnya penumpang tetap nyaman saat berada saat di pesawat.

“Sangat dijaga kebersihannya, awak kabin juga berpakian yang tidak memungkinkan penyebaran, majalah juga kita ambil jadi aman dan nyaman,” ujar Irfan.

Irfan menegaskan semua makanan dan minuman yang diberikan kepada penumpang dalam bentuk box. Dengan begitu dapat dipastikan higienis dan hanya menggunakan wadah sekali pakai.

“Baru disediakan, baru dibuka. Air mineral juga dari botol. Semua penumpang menerima. Kalau sediakan gelas malah mengkhawatirkan,” tutur Irfan.

Selain itu, Irfan menambahkan, pesawat yang digunakan Garuda Indonesia memiliki teknologi High Efficiency Particulate Air (HEPA). Teknologi tersebut menurutnya membuat sirkulasi udara di pesawat dengan arah vertikal.

“Manufaktur pembuat pesawat klaim 99,99 persen udara yang kembali bersih. Makanya tidak ada kejadian terpapar (Covid-19) di dalam, tapi balik lagi tetap pakai masker, cuci tangan, dan protokol lainnya,” jelas Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement