Rabu 02 Sep 2020 08:40 WIB

Tiket Wisata Elektronik Gunung Kidul Terkendala Jaringan

Masih ada wilayah di Gunung Kidul yang kesulitan jaringan dan listrik.

Tiket Wisata Elektronik Gunung Kidul Terkendala Jaringan. Wisatawan bermain di pantai Sadranan Dusun Pulegundes, Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Foto: ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Tiket Wisata Elektronik Gunung Kidul Terkendala Jaringan. Wisatawan bermain di pantai Sadranan Dusun Pulegundes, Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan memberlakukan tiket elektronik di sejumlah objek wisata karena terkendala jaringan telekomunikasi dan pasokan listrik.

Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan sudah menyiapkan program untuk penerapan tiket elektronik (e-ticketing) di kawasan wisata. Program ini sudah ditindaklanjuti dengan membuat kerja sama dengan BPD DIY dalam upaya pembayaran secara daring.

Baca Juga

"Yang menjadi persoalannya, masih ada lokasi-lokasi yang tidak ada sinyal telekomunikasi sehingga berpengaruh terhadap recanana e-ticketing. Tiket yang dibeli secara daring tidak bisa dicek," kata Asti, Rabu (2/9).

Ia mengatakan persoalan ketiadaan sinyal jaringan di lokasi wisata sudah disampaikan ke Pemkab Gunung Kidul dan Dinas Pariwisata DIY. Ia berharap dengan program penambahan jaringan internet gratis yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika Gunung Kidul di 1.000 titik dapat membantu dalam upaya penerapan e-ticketing di kawasan wisata.

"Kami dukung karena dengan adanya sinyal, maka bisa lebih mudah dalam penerapan layanan berbasis internet," katanya.

Selain itu, permasalahan juga disebabkan karena ketersediaan pasokan listrik. Hingga sekarang sering kali terjadi pemadaman dan hal tersebut berpengaruh terhadap layanan sehingga harus dilakukan antisipasi.

"Solusinya, menggunakan listrik premium yang antimati. Ini sedang kami pertimbangkan untuk mendukung upaya penerapan e-ticketing,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunung Kidul Kelik Yuniantoro mengatakan hingga saat ini masih ada wilayah di Gunung Kidul yang kesulitan mengakses jaringan telekomunikasi.

Untuk mengatasi permasalahan ini bisa dilakukan dengan tiga skema. Pertama, pemanfaatan dana desa untuk memperkuat sarana internet yang dimiliki pemkab. Cara kedua dengan menggandeng investor untuk mendirikan menara telekomunikasi.

Dia terus berusaha mewujudkan layanan akses internet dengan program 1.000 titik Wi-Fi gratis di masyarakat. Saat ini, sudah banyak yang terpasang dan rencananya juga menyasar ke lokasi wisata yang kesulitan jaringan telekomunikasi.

"Untuk yang ketiga dilakukan dengan memanfaatkan program dari pemerintah pusat yang bertajuk Bakti Kominfo RI dengan membangun tower BTS kecil di wilayah susah sinyal,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement