Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Fadel: Perkuat Empat Pilar dengan Peran Aktif Seluruh Rakyat

Rabu 02 Sep 2020 07:55 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Acara Temu Tokoh Nasional MPR RI Dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad kerjasama MPR dengan BEM Universitas Mahendradatta, di kota Denpasar, Bali, Selasa (1/9), yang dihadiri Rektor, dosen dan para mahasiswa.

Acara Temu Tokoh Nasional MPR RI Dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad kerjasama MPR dengan BEM Universitas Mahendradatta, di kota Denpasar, Bali, Selasa (1/9), yang dihadiri Rektor, dosen dan para mahasiswa.

Foto: HUMAS MPR
Fadel menyebut empat pilar adalah pegangan hidup seluruh anak bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengajak masyarakat menjaga serta memperkuat Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Semua nilai dalam Empat Pilar adalah pegangan hidup seluruh anak bangsa.  Salah satunya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara yang tidak bisa diubah.  

"Yang perlu dilakukan adalah pelaksanaannya secara benar untuk membangun bersama-sama bangsa ini ke depan menuju cita-cita dan kesejahteraan semua," katanya, dalam acara 'Temu Tokoh Nasional MPR RI Dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad kerjasama MPR dengan BEM Universitas Mahendradatta, di kota Denpasar, Bali, Selasa (1/9), yang dihadiri Rektor, dosen dan para mahasiswa. 

Selanjutnya, UUD NRI Tahun 1945. Sebagai konstitusi negara, UUD memiliki posisi sentral dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia dan menjadi landasan kuat munculnya sebuah Undang-Undang yang tidak boleh bertentangan dengan konstitusi.  Jika terjadi, maka salurannya ada di Mahkamah Konstitusi (MK) yang berwenang melakukan uji materi.

Lalu ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.  Dua nilai ini sangat mendasar bagi bangsa Indonesia dalam merawat persatuan bangsa, apapun kondisinya dengan cara saling menghormati perbedaan yang ada baik suku, agama, ras, adat maupun kepercayaan.

"Hal tersebut telah saya jalankan, ternyata dampaknya sangat baik.  Sewaktu saya menjabat Gubernur Gorontalo, saya tidak pernah membeda-bedakan rakyat asli Gorontalo atau para transmigran asal daerah lain seperti Bali dan Jawa, semua sama. Mereka juga sangat berperan dan dapat saya andalkan dalam menjalani program-program saya dibidang pertanian terutama jagung.  Hasilnya, kami bisa menaikkan produksi jagung sangat besar dan mendapat pengakuan Pemerintah pusat.  Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, jika kita tetap bersatu maka bangsa kita akan kokoh dan mampu mewujudkan hal-hal besar," tandasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler