Rabu 02 Sep 2020 05:43 WIB

Jelang Musim Tanam, Pupuk Kaltim Siapkan Urea Non Subsidi

Musim tanam ini, Pupuk Kaltim menawarkan urea subsidi dan urea non subsidi

Petani memanen padi menggunakan mesin potong padi modern di areal persawahan Desa Bulakpacing, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020). Kementerian Pertanian menargetkan luas tanam di musim tanam kedua (MT-II) tahun ini atau pada periode April-September 2020 bisa mencapai 5,6 juta hektare dan diperkirakan produksi beras yang dihasilkan bisa mencapai 12,5 juta hingga 15 juta ton.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Petani memanen padi menggunakan mesin potong padi modern di areal persawahan Desa Bulakpacing, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020). Kementerian Pertanian menargetkan luas tanam di musim tanam kedua (MT-II) tahun ini atau pada periode April-September 2020 bisa mencapai 5,6 juta hektare dan diperkirakan produksi beras yang dihasilkan bisa mencapai 12,5 juta hingga 15 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Anak usaha PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kaltim menyiapkan produk pupuk urea non-subsidi merek Daun Buah di setiap distributor dan kios resmi, di seluruh wilayah distribusi perusahaan jelang musim tanam.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, Selasa, mengatakan ketersediaan pasokan pupuk nonsubsidi dilakukan untuk mendukung masa tanam tetap berjalan lancar.

"Pupuk Kaltim telah menyalurkan 228.398 ton urea subsidi atau 98 persen dari alokasi 233.691 ton per 28 Agustus 2020. Pupuk nonsubsidi menjadi alternatif bagi petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk di masa musim tanam," ujarnya.

Ia mengaku untuk musim tanam tahun 2020, selain menyalurkan urea bersubsidi, Pupuk Kaltim juga menyiapkan urea nonsubsidi yang bisa didapatkan petani sesuai kebutuhan.

Artinya, petani tidak harus mengacu pada aturan E-RDKK seperti pupuk subsidi, sehingga bisa diakses secara mandiri dengan jumlah yang diinginkan sesuai kebutuhan lahan.

"Bagi petani yang belum masuk E-RDKK, tetap bisa mendapatkan pupuk dari produk nonsubsidi, sesuai kebutuhan pemupukan lahan," kata Rahmad.

Menurutnya, kandungan dan unsur produk nonsubsidi tidak kalah dengan urea subsidi, dengan pemakaian yang juga lebih hemat. Kandungan nitrogen urea nonsubsidi sangat cocok untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman serta membuat daun menjadi lebih segar, hijau dan rimbun.

Begitu juga dari sisi mutu, pupuk urea Daun Buah telah memiliki standar internasional dan bersertifikat SNI. Bahkan produk ini telah diekspor ke luar negeri. "Jadi petani tidak perlu khawatir dengan urea nonsubsidi Pupuk Kaltim, karena kualitasnya sangat baik," ucap Rahmad.

Pupuk Kaltim, kata Rahmad, menyiapkan minimal 500 kg urea Daun Buah dan 500 kg pupuk NPK Pelangi nonsubsidi di setiap kios, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan dan dapat memenuhi pemupukan berimbang yang diperlukan oleh petani.

"Produk ini telah diujikan pada beberapa komoditas di berbagai daerah di Indonesia melalui Demonstration Plot (Demplot) pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim. Kami berharap ketersediaan pupuk urea Daun Buah bisa membantu petani mencukupi kebutuhan pupuk saat musim tanam," lanjut Rahmad.

Bagi petani yang butuh pendampingan untuk pola pemupukan berimbang, Pupuk Kaltim juga mempunyai tenaga lapangan yang andal di setiap kabupaten, yang siap memberikan arahan dan masukan terkait penggunaan pupuk secara tepat.

Sebab, kata Rahmad, salah satu faktor peningkatan produktifitas tidak hanya dari penggunaan pupuk, tapi juga metode pengelolaan lahan dan pemilihan benih, hingga pola waktu pemberian pestisida yang tepat. Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman pun menuntut petani paham akan hal tersebut.

Untuk Provinsi Gorontalo, PT Pupuk Kaltim menyiapkan stok pupuk urea nonsubsidi dengan merek Daun Buah di setiap distributor dan kios resmi.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement