Selasa 01 Sep 2020 20:16 WIB

Lahan untuk Makam Kasus Covid-19 di Tasik Masih Tersedia

Pemakaman untuk jenazah pasien Covid-19 sengaja dipisah dari makam-makam lainnya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana TPU Aisha Rashida di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (1/9). TPU seluas 6,3 hektare itu digunakan sebagai tempat pemakaman untuk pasien Covid-19 beragama Islam di Kota Tasikmalaya.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana TPU Aisha Rashida di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (1/9). TPU seluas 6,3 hektare itu digunakan sebagai tempat pemakaman untuk pasien Covid-19 beragama Islam di Kota Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya memastikan lahan untuk pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia masih tersedia. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya bahkan telah menyediakan lahan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang beragama non-Muslim.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, selama ini pemakaman untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia difokuskan ke TPU Aisha Rashida di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Pemakaman di tempat itu dikhususkan untuk jenazah Muslim.

"Kan sudah ada yang dimakamkan di sana," kata lelaki yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Selasa (1/9).

Menurut dia, TPU Aisha Rashid memang disiapkan oleh Pemkot Tasikmalaya untuk kebutuhan pemakaman masyarakat hingga 20 tahun ke depan. TPU yang baru resmi beroperasi sejak 2018 baru terisi sedikit.

Sementara untuk jenazah pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang beragama non-muslim dimakamkan di wilayah Cisapi, Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu. Menurut Ivan, lahan seluas 1 hektare di Cisapi itu merupakan hibah dari seorang pengusaha kepada Pemkot Tasikmalaya untuk dijadikan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

"Itu juga sudah diisi satu orang. Kemarin kan awal dihibahkan belum ada akses jalannya, tapi sekarang sudah dibuatkan aksesnya oleh Dinas PUPR. Di sana juga kan dekat dengan krematorium," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika, pernah terjadi konflik perihal pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya pada April 2020. Ketika itu, jenazah pasien Covid-19 yang beragama non-Muslim hendak dimakamkan di TPU Aisha Rashida. Namun, warga sekitar menolak, bukan karena jenazah meninggal karena kasus Covid-19, melainkan lantaran bukan Muslim.

Atas kejadian itu, pengusaha beretnis Tionghoa di Tasikmalaya menghibahkan lahan miliknya untuk dijadikan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19. Ivan mengatakan, sejak saat itu tak pernah lagi timbul konflik perihal pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Sementata itu, petugas pemakaman TPU Aisha Rashida, Sulaeman mengatakan, sejauh ini telah ada tiga orang yang dimakamkan di tempat itu. Menurut dia, pemakaman untuk jenazah pasien Covid-19 memang sengaja dipisah dari makam-makam lainnya.

"Jauh dari pemakaman umum," kata dia.

Republika sempat mengunjungi langsung TPU Aisha Rashida untuk melihat kondisi makam para pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Di pintu masuk TPU, terpasang spanduk barukuran 1x3 meter yang berisi pemberitahuan bahwa aktivitas umum di tempat itu tak diizinkan untuk sementara waktu. Hanya kegiatan penguburan yang diperbolehkan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di areal pemakaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement