Selasa 01 Sep 2020 13:32 WIB

Demi Viral, Sekumpulan Remaja SMP Tawuran di Palmerah

Remaja yang ditangkap rata-rata masih berusia 12-14 tahun.

Rep: Akhmad Nursyeha/ Red: Bilal Ramadhan
Ingin viral di sosial media, sekumpulan remaja SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat melakukan aksi tawuran yang meresahkan masyarakat.
Foto: Humas Polsek Palmerah
Ingin viral di sosial media, sekumpulan remaja SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat melakukan aksi tawuran yang meresahkan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin viral di sosial media, sekumpulan remaja SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat melakukan aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Peristiwa tawuran itu sengaja direkam dan dibagikan ke sejumlah media sosial.

Dalam video yang diposting di media sosial Instagram @jakarta.terkini disebutkan sejumlah pemuda tawuran di Kota Bambu Utara, Selasa (1/9) dini hari WIB. Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto membenarkan video tawuran tersebut, namun kejadian tawuran itu terjadi sejak Sabtu (29/8) lalu.

Tawuran yang berlangsung selama lima menit itu melibatkan para remaja dari RW 08 dan RW 03 Kota Bambu Utara yang melakukan aksi kejar-kejaran di tengah jalan dengan membawa senjata tajam.

"Memang sengaja itu mereka viralkan agar tayang di media sosial, jadi kayak mau menunjukkan jago-jagoan saja," kata Supriyanto saat dihubungi, Selasa (1/9).

Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah mengamankan beberapa remaja pada saat kejadian. Ketika diperiksa, beberapa remaja itu masih ada yang di bawah umur yang rata-rata masih berusia 12 tahun sampai 14 tahun.

Setelah diperiksa, kata Supriyanto, para remaja tersebut mengaku melakukan aksi tawuran itu sengaja agar direkam dan disebarluaskan di media sosial. Mereka juga mengaku bangga ketika video tawurannya diviralkan oleh akun media sosial ternama.

Saat ini pihak kepolisian sudah memulangkan mereka ke orang tua masing-masing karena keseluruh pelaku tawuran merupakan anak di bawah umur. "Kami sudah panggil orang tuanya dan buat surat pernyataan. Rencananya akan kami panggil pihak sekolahnya," ujar Supriyanto.

Meskipun begitu, mayoritas dari para remaja itu sudah tidak bersekolah sehingga tidak takut ketika diancam akan dilaporkan ke pihak sekolah.

"Kebanyakan sudah enggak sekolah. Jadi tidak takut jika diancam KJP dicabut," kata dia.

Pada peristiwa tersebut, pihaknya juga masih mencari barang bukti berupa senjata tajam yang dipakai untuk tawuran. Sebab, diduga senjata tajam dibuang para pelaku tawuran ketika dikejar oleh jajaran Polsek Palmerah.

Supriyanto menambahkan, tawuran di Kota Bambu Utara kerap terjadi lantaran tawuran yang biasa dipelopori remaja SMP itu membuat warga terbiasa karena sudah berkali-kali dilerai oleh warga.

Dia mengaku tengah mencari solusi agar dapat meredam aksi tawuran remaja tersebut. Menurutnya, mereka butuh dukungan dari para orang tua pelaku tawuran dan juga tokoh masyarakat setempat agar tawuran tidak kembali terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement