Selasa 01 Sep 2020 13:15 WIB

'Jika Kurva Covid-19 tak Turun, Ketidakpastian Berlanjut'

Pembukaan ekonomi perlu pertimbangan matang tanpa mengesampingkan faktor kesehatan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti para gubernur untuk lebih cermat lagi dalam menentukan pembukaan sektor ekonomi di daerah. Jokowi menggunakan istilah 'gas dan rem' bagi kepala daerah untuk memutuskan membuka sektor ekonomi atau justru memperketat protokol kesehatan.

Presiden menyampaikan, penggunaan 'gas dan rem' dalam membuka sektor ekonomi harus benar-benar dilakukan dengan cermat, paling tidak sampai vaksin Covid-19 ditemukan. Hingga vaksin belum bisa diproduksi massal, maka pembukaan ekonomi perlu pertimbangan matang tanpa mengesampingkan faktor kesehatan.

Baca Juga

"Karena apabila kurva covid ini tidak bisa kita tekan dengan cepat, apalagi angka kematian tidak bisa kita turunkan dengan tajam, dan angka kesembuhan tidak bisa kita tingkatkan secara drastis, maka situasi ketidakpastiannya akan terus berlanjut," kata Jokowi di hadapan para gubernur se-Indonesia, Selasa (1/9).

Artinya, cepat-lambatnya pemulihan ekonomi tetap bergantung pada penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan. Menurut Jokowi, perekonomian tidak akan melaju dengan pesat selama masyarakat masih belum merasa aman untuk beraktivitas. "Ini yang harus dihindari, akibatnya ekonomi negara kita tidak akan bisa cepat pulih," kata Jokowi.

Kendati begitu, Presiden Jokowi tetap optimistis ekonomi nasional segera pulih. Jokowi mengutip angka purchasing manager index (PMI) nasional yang mulai kembali merangkak naik ke angka 50. PMI sendiri memberikan indikasi seberapa optimis para pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan. "Ini sudah berarti pada posisi normal," kata presiden.

Selain PMI yang membaik, Jokowi juga menyebutkan bahwa penerimaan pajak mulai naik. Kendati begitu, penerimaan pajak masih belum menyamai perolehan normal seperti tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement