Selasa 01 Sep 2020 11:55 WIB

Mentan SYL: Kita Kawal Mimpi Besar Indonesia Melalui Kalteng

Mimpi besar pembangunan food estate dilakukan di Kalteng

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pihak di Kalimantan Tengah untuk mengawal mimpi besar Indonesia melalui pembangunan food estate. Ajakan tersebut disampaikan Mentan SYL saat berkunjung ke Kabupaten Pulang Pisau, Senin (31/8).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pihak di Kalimantan Tengah untuk mengawal mimpi besar Indonesia melalui pembangunan food estate. Ajakan tersebut disampaikan Mentan SYL saat berkunjung ke Kabupaten Pulang Pisau, Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KALIMANTAN TENGAH – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pihak di Kalimantan Tengah untuk mengawal mimpi besar Indonesia melalui pembangunan food estate. Ajakan tersebut disampaikan Mentan SYL saat berkunjung ke Kabupaten Pulang Pisau, Senin (31/8). 

Dalam kunjungan kali ini, Mentan melakukan tanam perdana di lokasi food estate menggunakan drone tabur juga rice transplanter.“Saya hadir keempat kali untuk menyiapkan sesuatu yang menjadi impian besar bangsa ini. Juga mimpi Presiden Joko Widodo yang ingin melihat kita punya kedaulatan pangan yang besar. Dan kita harus mengawalnya. Ini pertempuran dalam bentuk lain untuk bangsa dan negera,” kata Mentan SYL.

Ditegaskannya, pembangunan di lokasi food estate ini bukan proyek, melainkan program keberpihakan yang akan membuat Indonesia lebih kuat ketahanan pangannya. 

“Kalimantan Tengah dipilih karena lahannya luas. Dan jika dimanfaatkan dengan riset juga penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kekuatan kita akan menjadi sangat besar melalui Kalimantan Tengah,” katanya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mengatakan, semua Warga Negara Indonesia menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Salah satu mimpi besar ada di Kalteng dan jika mimpi besar itu terwujud, orang pertama yang akan menikmatinya adalah masyarakat Kalimantan Tengah.

“Kalau mau melihat rakyat sejahtera, perbaiki pertanian. Karena pertanian tidak kena krisis, pertanian tidak kena Covid-19. Pertanian tidak kena resistensi. Karena kita tidak bisa tunda kalau lapar, semua butuh makan. Bukti dibutuhkannya pertanian adalah PDB pertanian tumbuh positif di saat sektor lain terpuruk,” katanya.

Mentan SYL mengatakan tidak ada pertanian yang rugi, kecuali salah manajemen. Akan tetapi bila tanam seperti biasa, manajemen air diatur, varietas yang digunakan jelas, budidaya tepat, pupuk tepat, tidak akan yang salah dengan pertanian.

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengatakan dukungan untuk memaksimalkan pertanian di lokasi food estate telah dilakukan.“Kita lakukan percepatan pengolahan lahan. Untuk mendukung itu, kita gelontorkan alsintan untuk pengolahan tanah pada lokasi food estate di Pulang Pisau berupa 234 unit Traktor Roda Dua, dan 111 unit Traktor roda 4,” katanya.

Tidak itu saja, benih pun sudah terdistribusi untuk lahan seluas 1.921 Ha dan kendala utama masih menunggu distribusi dolomit untuk target pertanaman September ini.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melalui Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, menyampaikan apresiasi kepada Kementan yang membuat gerakan tanam di lokasi food estate menjadi lebih cepat. Menurutnya, Kalteng akan menjadi penjaga lumbung pangan nasional. 

“Untuk itu, Kita butuh dukungan dari semua pihak. Seluruh lapisan masyarakat harus bahu membahu membangun pertanian di Kalteng,” katanya.

Fahrizal Fitri menambahkan, pangan merupakan kebutuhan dasar setiap penduduk, terutama beras. Terutama mengantisipasi pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan pada perekonomian. 

“Pertanian harus didukung. Apalagi, di saat sektor lain tumbuh negatif, namun PDB pertanian tumbuh positif 16,24 persen. Ini menandakan sektor pertanian tetap eksis saat pandemi. Pertanian Kalteng juga tumbuh positif 3,25 persen pada kuartal II 2020, jika dibandingkan dengan Kuartal II tahun 2019,” katanya.

Fahrizal Fitri mengajak semua pihak tetap bekerja keras dan ikhlas. Agar Indonesia bisa merdeka pangan. Dan agar pertanian Indonesia menuju maju, mandiri modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement