Selasa 01 Sep 2020 11:35 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, Jokowi Minta Kepala Daerah Waspada

Pada Senin (31/8) , jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 175 ribu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden RI, Joko Widodo
Foto: BPMI
Presiden RI, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap peningkatan jumlah penularan kasus Covid-19 di berbagai daerah. Ia mengatakan, tren peningkatan kasus positif pun terjadi di berbagai negara di dunia.

Hal ini disampaikannya saat menggelar rapat terbatas bersama para kepala daerah terkait upaya penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9).

Baca Juga

“Pertama saya ingin dan ingatkan agar para gubernur melihat data dan angka-angka pergerakan kasus Covid di wilayah masing-masing, hati-hati saat ini berbagai negara kembali menjadi tren terjadi tren peningkatan kasus positif baik di negara-negara Eropa dan juga kawasan Asia,” ucap Jokowi.

Jokowi mengatakan, meskipun terjadi peningkatan kasus positif di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir ini, pandemi Covid-19 di Indonesia dinilainya masih terkendali dibandingkan dengan negara lain. Karena itu, ia meminta kepala daerah agar terus menjaga dan mengendalikan kasus yang ditemukan.

Pada Senin (31/8) kemarin, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 175 ribu dari 2,23 juta tes yang dilakukan. Tingkat kesembuhan secara nasional pun semakin meningkat di mana pada April lalu sebesar 15 persen dan pada Agustus menjadi 72,1 persen.

“Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibanding rata-rata dunia yang 69 persen,” tambah dia.

Sedangkan jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga semakin menurun dari 77 persen pada April lalu menjadi 23,69 persen pada Agustus. Angka ini juga disebutnya lebih baik daripada rata-rata dunia yang sebesar 27 persen.

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan rata-rata kasus meninggal di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia. Rata-rata kasus meninggal di Indonesia pada April lalu sebesar 7,83 persen dan menurun menjadi 4,2 persen pada Agustus ini. Tapi angka ini masih lebih tinggi dari angka rata-rata global yang sebesar 3,36 persen.

“Ini pekerjaan besar kita, sekali lagi kita harus waspadai betul sehingga kita tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid,” ucap Jokowi.

Jokowi pun menginstruksikan kepala daerah agar segera melakukan upaya yang cepat dan efektif untuk mengendalikan dan menekan penambahan kasus Covid-19 di masing-masing daerahnya.

Senada dengan Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Senin (31/8) mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih terkendali. Anies menjelaskan hal itu dikarenakan jumlah kasus aktif dan meninggal karena Covid-19 menurun.

Seperti diketahui, jumlah harian orang berstatus positif Covid-19 di Jakarta kembali menembus angka psikologis 1.000, yakni sebanyak 1.029 kasus, pada Senin (31/8). Ini merupakan kedua kalinya jumlah penambahan kasus Covid-19 di atas 1.000, setelah pada Ahad (30/8) kasus baru di Jakarta memecahkan rekornya sendiri dengan jumlah 1.114 kasus.

"Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin, hari Minggu, dilaporan itu 43 persen dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status Covid-19 di Jakarta," kata Anies dalam sebuah webinar di Jakarta, Senin (31/8).

photo
10 Daerah Zona Merah Empat Pekan Berturut-turut - (Data Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement