Senin 31 Aug 2020 22:17 WIB

Toko Daging Halal di London Dapat Dukungan Selama Lockdown

Toko daging halal premium ini menyajikan steak kelas atas, sosis buatan sendiri.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Toko Daging Halal di London Dapat Dukungan Selama Lockdown (ilustrasi)
Foto: DAILYMAIL.CO.UK
Toko Daging Halal di London Dapat Dukungan Selama Lockdown (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Tiga juta populasi Muslim di Inggris berbondong-bondong memesan daging halal via daring selama periode tiga bulan lockdown di negara tersebut. Hal ini disampaikan salah satu pendiri Halalnivore, toko daging halal pertama di Inggris, Walli Datoo.

Toko daging halal premium ini menyajikan steak kelas atas, sosis buatan sendiri, bahkan ayam yang sudah dibumbui sebelumnya. Dengan cara daring, mereka juga menjual resep yang pesanan terlebih dahulu dan olesan daging.

Target mereka adalah konsumen daging yang cerdas dan lebih memilih pengalaman layanan daring kelas atas, dibandingkan mengunjungi tukang daging halal tradisional.

"Selama lockdown, bisnis menjadi benar-benar gila," kata Datoo dilansir di Arabianbusiness, Jumat (28/8). Bisnis yang berbasis di London ini bahkan melakukan tindakan darurat, agar dapat meningkatkan sekitar 40 persen dari permintaan biasa.

 

Halalnivora, awalnya bergerak sebagai sebuah layanan berlangganan gourmet dan klub daging pada 2016. Namun, arah bisnis usaha ini berubah menjadi situs pengiriman makanan e-commerce langsung sejak tahun lalu.

Datoo menyebut, kini usahanya menjual langsung ke konsumen, sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini dinilai sebagai cara kerja bisnis yang lebih baik. "Ini adalah model yang lebih baik. Lonjakan permintaan selama lockdown telah memvalidasi model bisnis kami," kata dia.

Muslim Inggris telah lama menyesali kurangnya pilihan dalam hal daging halal berkualitas tinggi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pecinta kuliner halal di London disuguhi ledakan restoran dan pemasok daging kelas atas.

Didirikan pada 2016 oleh tiga orang teman yang melepaskan pekerjaan harian mereka, Halalnivore adalah bisnis terbaru dari serangkaian penjual daging premium untuk kancah makanan ramah Muslim di ibu kota.

“Usaha kami masih cukup ramping dengan enam karyawan, tetapi kami juga memanfaatkan staf sementara bila diperlukan. Penempatan staf adalah tantangan terbesar saat memenuhi permintaan yang lebih tinggi saat kuncian," ujar Datoo.

Selama dua minggu, ia menyebut Halalnivore berjuang untuk mengatasi lonjakan yang ada. Terlebih, banyak pemasok bahan tutup atau memproduksi lebih sedikit. Namun tantangan tersebut dapat diselesaikan dalam dua minggu.

Menurut Dewan Muslim Inggris, saat ini ada satu juta Muslim di London. Nilai keseluruhan pasar makanan halal di Inggris adalah 700 juta Pound Sterling atau setara 921 juta US Dolar.

Datoo menyebut, konsumen Muslim muda dan melek teknologi menuntut daging berkualitas dan tingkat layanan pelanggan yang lebih tinggi, daripada yang mereka temukan di tukang daging pinggir jalan setempat.

“Tukang daging halal di lingkungan tempat tinggal masih tradisionalbdalam cara membeli daging. Tetapi konsumen menjadi lebih pemilih,” katanya.

Pengusaha ini juga mengatakan, kelompok usia 25 hingga 45 tahun, yang terdiri dari Muslim Inggris profesional merupakan tempat perusahaan menemukan "titik manis".

Ia menambahkan, saat ini merupakan zaman di mana orang sangat sibuk. Kebanyakan berpikir jika waktu mereka berharga, sehingga menganggap kualitas pengalaman konsumen itu penting.

Jika konsumen pergi ke tukang daging tradisional, lokasi tersebut bukanlah lingkungan konsumen yang terbaik. Tempat tersebut merupakan pengalaman jual-beli yang sangat mendasar dan bisa dilakukan karena perlu.

Halalnivora, memasok semua dagingnya ke Inggris, dari Skotlandia ke Penzance. Secara langsung, mereka diuntungkan dari penguatan rasa halal dan ledakan e-commerce dipicu pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Konsumsi dan pembelian sedang berubah. Semakin banyak orang membeli secara daring, semakin mereka menyadari betapa nyamannya itu dan berapa banyak waktu yang mereka luangkan. Ini jelas merupakan model pertumbuhan dan akan tetap ada," ucap Datoo.

Adapun fokus pengusaha itu kali ini adalah menangkis persaingan yang semakin ketat dari perusahaan rintisan makanan baru. Selain itu, supermarket skala besar mulai masuk dalam ruang ritel halal daring.

Sekitar empat tahun lalu, Datoo menyebut usahanya adalah pelopor model penjualan halal langsung ke konsumen. Meski persaingan saat ini sangat ketat, tetapi pasarnya masih besar. 

 

Sumber: https://www.arabianbusiness.com/travel-hospitality/451180-londons-first-gourmet-halal-meat-club-gets-40-lift-during-lockdown

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement