Senin 31 Aug 2020 22:00 WIB

"Pembakaran Alqur'an tak akan Kurangi Kemuliaan Islam"

Pembakaran Alqur'an dilakukan karena minimnya pengetahuan tentang Islam

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ramsus Paludan, anti-Muslim Swedia.
Foto: usanews.net
Ramsus Paludan, anti-Muslim Swedia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Ibnu Syam-Syu’bah Tahfizh Alqur’an, KH Ahmad Slamet Ibnu Syam menyayangkan pembakaran Alqur'an dalam unjuk rasa di kota Malmo, Swedia pada Jumat (28/8) malam. Namun, menurut dia, apa yang dilakukan aktivis anti-Islam tersebut tidak akan mengurangi kemuliaan Islam. 

"Tentu saya menyayangkan perbuatan tersebut. Perbuatan mereka tidak akan mengurangi kemuliaan Islam," ujar Kiai Slamet kepada Republika.co.id, Senin (31/8).

Dewan Pengawas Syariah Ponpes Darul Qur'an ini kemudian mengutip firman Allah dalam Alqur'an yang artinya: "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai," (QS. At-Taubah: 32).

Menurut Kiai Slamet, para aktivis anti-Islam di Swedia tersebut melakukan pembakaran Alquran lantaran minimnya pengetahuan mereka tentang Islam. Karena itu, dia mendoakan agar orang-orang yang membenci Islam segera mendapatkan petunjuk dari Allah. "Mereka melakukan ini mungkin karena minimnya pengetahuan mereka tentang Islam. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka," kata Kiai Slamet. 

 

Sebelumnya diberitakan, tindakan aktivis-aktivis sayap kanan Swedia yang membakar Alquran di Kota Malmo telah memicu kerusuhan. Polisi mengatakan kerusuhan terjadi setelah sekitar 300 orang berkumpul untuk menggelar unjuk rasa.

Pada Jumat (28/8) malam pengunjuk rasa menyalakan api dan melempari polisi dan tim penyelamat dengan berbagai benda. Peristiwa itu membuat sejumlah petugas polisi terluka dan beberapa pengunjuk rasa ditangkap.

Kekerasan dipicu pembakaran Alqur'an pada Jumat malam di dekat permukiman imigran. Kantor berita TT melaporkan aksi tersebut dilakukan aktivis sayap kanan dan direkam lalu diunggah ke internet. Tidak lama kemudian tiga orang ditangkap karena dianggap menghasut kebencian terhadap kelompok etnik setelah menendang kitab suci umat Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement