Senin 31 Aug 2020 18:19 WIB

Delapan Bulan, Kasus Covid-19 Global Tembus 25 Juta

Lebih dari 846 ribu orang meninggal akibat Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) beraktivitas di lokasi karantina pasien COVID-19 di Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebanyak 242 karyawan salah satu pabrik di kawasan MM 2100 itu terdeteksi positif COVID-19.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) beraktivitas di lokasi karantina pasien COVID-19 di Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebanyak 242 karyawan salah satu pabrik di kawasan MM 2100 itu terdeteksi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kasus Covid-19 global telah mencapai 25 juta pada Senin (31/8). Angka tersebut tercapai delapan bulan sejak virus corona baru SARS-Cov-2 ditemukan di Wuhan, China.

Mengutip data yang dihimpun John Hopkins University, saat ini terdapat 25.239.675 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Pandemi telah menyebabkan 846.655 orang meninggal. Amerika Serikat (AS) tetap menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia, yakni sebanyak 5.997.163. Negeri Paman Sam telah melaporkan 183.068 kematian akibat virus corona.

Baca Juga

Brasil menyusul di urutan kedua dengan 3.862.311 kasus dan 120.828 kematian. Posisi ketiga ditempati India dengan 3.621.245 kasus dan 64.469 kematian. Rusia menempati urutan berikutnya dengan 992.402 kasus dan 17.128 kematian. Sementara, posisi kelima kembali diduduki Peru dengan 639.435 kasus dan 28.607 kematian. Sebelumnya urutan kelima dihuni oleh Afrika Selatan yang saat ini memiliki 625.056 kasus dan 14.028 kematian.

Delapan bulan telah berlalu sejak otoritas kesehatan China merilis peringatan tentang penemuan virus corona baru kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kantor WHO China diberi tahu tentang kasus pneumonia dengan etiologi (penyebab) yang tidak diketahui terdeteksi di Wuhan, Hubei," kata WHO dalam sebuah pernyataan, beberapa hari setelah menerima surat tertanggal 31 Desember.

Saat itu China baru melaporkan 27 kasus dan belum ada kematian. WHO menyarankan otoritas di sana untuk terus melakukan pengamatan. Namun, ia tidak menerapkan tindakan khusus apa pun untuk pelancong atau perdagangan. Pemerintah China menerapkan karantina wilayah atau lockdown di Wuhan pada 23 Januari. Sepekan kemudian WHO menetapkan epidemi virus corona sebagai darurat kesehatan global. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement