Senin 31 Aug 2020 17:59 WIB

Pertamina Pangkas Anggaran Belanja 4,7 Miliar Dolar AS

Pertamina terus melakukan efisiensi di segala lini bisnis.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Covid-19 yang memukul keuangan PT Pertamina (Persero) pada semester pertama menjadi catatan buruk BUMN migas ini. Namun, Pertamina berupaya agar di semester dua mendatang kondisi keuangan bisa diperbaiki.

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan salah satu upaya perusahaan untuk bisa membuat keuangan perusahaan di semester dua membaik adalah dengan memangkas belanja modal (Capex) dan belanja operasional (Opex). Perusahaan memangkas 4,7 miliar dolar AS untuk dua aspek tersebut.

Baca Juga

"Capex 1,7 miliar opex 3 miliar dolar AS. Kami upayakan langkah strategis untuk bisa memperbaiki keuangan di semester dua," ujar Ema di Komisi VII DPR RI, Senin (31/8).

Emma menjelaskan selain memangkas capex dan opex perusahaan juga berupaya untuk melakukan renogisiasi kontrak dengan para kontraktor dan pemerintah agar bisa mendapatkan relaksasi. Ia juga menjelaskan perusahaan melakukan efisiensi di segala lini bisnis.

Langkah lainnya adalah Pertamina berupaya melakukan pembayaran yang mestinya memakai dolar agar bisa dibayarkan menjadi rupiah. Sebab, salah satu komponen yang membuat pertamina merugi di semester pertama ini adalah selisih kurs.

"Kami mengupayakan untuk renegosasi kontrak dengan mata uang asing untuk dibayar dengan rupiah," ujar Emma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement