Senin 31 Aug 2020 08:50 WIB

Patung Perdana Menteri Pertama Kanada Dirobohkan

Aktivis di Montreal telah merobohkan patung perdana menteri Sir John A MacDonald

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
(Ilustrasi) Bendera Kanada. Aktivis di Montreal telah merobohkan patung perdana menteri pertama Kanada Sir John A MacDonald.
Foto: wikipedia.org
(Ilustrasi) Bendera Kanada. Aktivis di Montreal telah merobohkan patung perdana menteri pertama Kanada Sir John A MacDonald.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Aktivis di Montreal telah merobohkan patung perdana menteri pertama Kanada, Sir John A MacDonald, Ahad (30/8). Aksi ini dilakukan dengan dugaan sosok tersebut memiliki kaitan dengan kebijakan kejam yang menewaskan banyak penduduk asli di akhir abad ke-19.

Sebuah video menangkap momen saat kepala patung terbang dan terpental di trotoar di dekatnya. Kepala pemerintahan Quebec, Francois Legault, mengutuknya sebagai tindakan yang tidak yang dapat diterima. "Menghancurkan bagian dari sejarah kita bukanlah solusinya," kata Legault.

Baca Juga

Legault menyatakan sejarah dari MacDonald tidak bisa menjadi alasan menghancurkan monumen secara sembarangan. Dia menekankan, masyarakat harus melawan rasisme tetapi tindakan menghancurkan sebagian sejarah bukan solusi.

"Vandalisme tidak memiliki tempat dalam diri kita. demokrasi dan patung itu harus dipulihkan," ujar Legault.

Dikutip dari BBC, MacDonald adalah perdana menteri Kanada selama 19 tahun pada tahun 1860-an hingga 1890-an. Dia dikenang karena kebijakan pembangunan negara, tetapi juga menciptakan sistem jaringan sekolah berasrama bagi masyarakat adat.

Selama lebih dari satu abad, sistem tersebut secara paksa memindahkan setidaknya 150 ribu anak-anak adat dari rumah dan mengirim ke sekolah asrama yang didanai negara. Banyak anak dilecehkan dan beberapa meninggal. Mereka juga dilarang berbicara dalam bahasa atau mempraktikkan budayanya.

Sebuah laporan pemerintah pada 2015 menyebut praktik tersebut sebagai genosida budaya. MacDonald dituduh membiarkan kelaparan dan penyakit membunuh banyak penduduk asli dan pemerintahnya memaksa beberapa komunitas Bangsa Pertama meninggalkan wilayah tradisional, menahan makanan sampai penduduk adat mau melakukannya.

Selebaran yang didistribusikan pada protes itu menggambarkan MacDonald sebagai seorang supremasi kulit putih yang mengatur genosida masyarakat adat dengan penciptaan sistem sekolah yang brutal. Wali kota Montreal, Valerie Plante, mengatakan telah mengajukan petisi untuk memindahkan patung tersebut. Namun, kelambanan proses tersebut membuat sekelompok aktivis telah memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan menghancurkannya.

Sejumlah patung pemimpin sejarah kontroversial di seluruh dunia telah dicabut paksa dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini terjadi selama perdebatan publik  tentang bagaimana masyarakat harus mengingat pemimpin yang terkait dengan perbudakan, kerajaan, dan rasisme.

Contoh saja patung Christopher Colombus serta pemimpin Konfederasi di Amerika Serikat telah disingkirkan. Di Inggris monumen untuk pedagang budak terkemuka telah diturunkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement