Ahad 30 Aug 2020 21:19 WIB

Teten Sebut UMKM Digital Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

UMKM agar bisa mengoptimalkan teknologi digital dan bisa berusaha dari rumah saja.

Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala LKPP Roni Dwi Susanto, saat peluncuran program Bela Pengadaan, Laman UMKM, dan Pasar Digital UMKM  di Auditorium 3 Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala LKPP Roni Dwi Susanto, saat peluncuran program Bela Pengadaan, Laman UMKM, dan Pasar Digital UMKM di Auditorium 3 Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan, UMKM yang menguasai teknologi digital menjadi kunci bagi upaya pemulihan ekonomi di Indonesia. Menteri Teten Masduki di Jakarta, Ahad (30/8) mengatakan, pihaknya mendorong pelaku UMKM agar dapat mengoptimalkan teknologi digital sehingga bisa menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital serta melakukan adaptasi dan inovasi produk. "Sebab, UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi,” kata Teten.

Teten menyebutkan, berdasarkan data McKensey pada Juni 2020, tercatat sejak pandemi terjadi, penjualan di sektor e-commerce naik 26 persen dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Namun demikian pada awal 2020 pemerintah mendata baru 8 juta atau 13 persen dari total populasi UMKM yang terhubung pada platform digital.

Baca Juga

Untuk itu, ia menekankan perlunya peningkatan kerja sama antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, institusi perbankan, fintech, marketplace dan seluruh pihak lain yang terlibat, untuk menyiapkan UMKM agar dapat bersaing di pasar domestik dan pasar global.

"Pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi pelaku UMKM di Indonesia, baik dari sisi suplai maupun demand," ucap Teten.

Tantangan lain juga tidak cukup hanya hadir dalam platform digital, isu keberlanjutan dari UMKM di platform digital yang juga patut mendapat perhatian. "UMKM tidak hanya harus bertahan, namun harus mampu menjadi kompetitif baik di pasar lokal dan global,” ujar Teten.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement