Sabtu 29 Aug 2020 14:59 WIB

Riwayat Noor Inayat Khan, Intelijen Muslimah Inggris

Noor Inayat Khan beroperasi pada 1943 semasa Perang Dunia II.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Riwayat Noor Inayat Khan, Intelijen Muslimah Inggris. Intelijen Muslimah Inggris di masa Perang Dunia II, Noor Inayat Khan. Ia dianugerahih Plakat Biru.
Foto: PA
Riwayat Noor Inayat Khan, Intelijen Muslimah Inggris. Intelijen Muslimah Inggris di masa Perang Dunia II, Noor Inayat Khan. Ia dianugerahih Plakat Biru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agen intelijen Noor Inayat Khan menjadi wanita pertama keturunan Asia Selatan yang diberi plakat biru di London, Inggris. Bekas rumah keluarganya di Bloomsbury, tepatnya di 4, Taviton Street, akan ditandai secara mencolok dengan 'plakat biru'. Rumah tersebut telah diakui oleh English Heritage setelah pertama kali dinominasikan 14 tahun lalu.

Pemberikan Plakat Biru (Blue Plaque) itu diresmikan, Jumat (28/8) oleh penulis biografi Khan yang juga seorang jurnalis, Shrabani Basu. Peresmian tersebut disiarkan melalui webcast di Facebook pada pukul 19.00 waktu Inggris.

Baca Juga

Penghargaan ini diberikan setelah pekerjaan oleh sebuah kelompok yang dibentuk pada 2016 untuk mengatasi kurangnya keragaman dalam skema penghargaan di Inggris. English Heritage adalah sebuah organisasi amal yang mengelola dan memelihara lebih dari 400 monumen, bangunan, dan situs bersejarah.

Ketika kelompok kerja dimulai, hanya 33 dari 900 lebih plakat yang didedikasikan untuk tokoh kulit hitam dan Asia. Bahkan sekarang, hanya sekitar 14 persen yang memberikan penghargaan terhadap wanita.

Direktur kuratorial English Heritage, Anna Eavis, mengatakan pilihan yang lebih beragam dari plakat biru yang diberikan itu sangat penting. Namun, mereka masih membutuhkan lebih banyak nominasi publik untuk orang kulit berwarna guna mengatasi ketidakseimbangan rasial.

"Keragaman populasi di London yang berkelanjutan berarti skema ranah publik seperti ini lebih representatif dan menceritakan keseluruhan cerita," kata Eavis, dilansir di The Guardian, Jumat (28/8).

Skema 'plakat biru' didirikan pada 1866 untuk memperingati hubungan antara tokoh-tokoh penting di masa lalu dan bangunan tempat mereka tinggal dan bekerja. Penulis biografi Inayat Khan, Shrabani Basu, mengatakan agen intelijen yang menggunakan nama sandi Madeleine itu juga seorang musisi yang berbakat.

Inayat Khan juga seorang penulis anak-anak yang diterbitkan sebelum menjadi seorang kandidat pahlawan perang wanita Muslim pertama di Eropa. "Dia fasih berbahasa Prancis, dia tahu daerah itu, dan dia adalah operator radio yang brilian. Jadi dia bersembunyi di belakang garis musuh dan dia bekerja di sana selama tiga bulan menyiapkan tautan penting dan mengirim informasi kembali ke London," kata Basu.

Noor Inayat Khan adalah seorang operator radio wanita pertama (agen intelijen) yang beroperasi di Special Operations Executive (SOE) pada 1943 semasa Perang Dunia II. Sebagai agen SOE, ia merupakan operator radio perempuan pertama yang dikirim dari Inggris Raya ke daerah pendudukan Prancis untuk membantu Pemberontak Prancis.

Inayat Khan beroperasi di Prancis selama berbulan-bulan selama Perang Dunia II, sebelum akhirnya  ia ditangkap oleh Gestapo dan kemudian dieksekusi. Wanita keturunan India dan Amerika Serikat ini secara anumerta dianugerahi Salib George (George Cross) pada 5 April 1949 atas kiprahnya di Paris, Prancis, di mana dia menjadi sukarelawan sebagai operator radio.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement