REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang busana Vivi Zubedi bercerita bagaimana penerimaan positif banyak pihak saat ia mengikuti panggung peragaan internasional New York Fashion Week. Sejak 2017, Vivi berturut-turut mengikuti ajang itu sampai 2019 kemarin. Vivi mengaku dikontak sejumlah media besar maupun desainer artis besar, termasuk seniman "Black Panther" untuk kolaborasi.
"Saya juga diminta seniman "Black Panther" dan sebagian karya saya ditaruh di Manhattan untuk orang lokal di sana, memakainya jadi banyak penerimaan positif," kata Vivi melalui webinar, beberapa waktu lalu.
Karya buatan tangan Indonesia dianggap langka dan luar biasa. Karya etnik Indonesia dinilai berbeda dan tidak ditemukan di banyak negara lainnya.
"Desainer yang menangani Jennifer Lopez, Beyonce, itu amazing banget karena sudah ke India atau negara lainnya, baru tahu di Indonesia bagus," ujar Vivi.
Vivi juga kian semangat mengeksplorasi berbagaai daerah. Ia masuk ke beberapa wilayah, termasuk Kalimantan Selatan untuk mengajak kolaborasi beberapa perajin, sepertu kain Sasirangan dan Pagatan.
Mulai dari tas rotan, kain serat kayu, dan karya etnik lainnya, menurut Vivi, banyak yang belum digali lebih jauh. Dia juga membuat program 'Ikra' untuk merangkul para perajin dari berbagai daerah. Ada kurang lebih 367 UMKM yang diajak kerjasama melalui program yang sudah ada sejak 2018 itu.
"Jujur itu datang dari hati, saya senang melihat perempuan yang berjuang. Saya kurasi, bimbing sampai brand establish layak dijual dan targetnya global," ujarnya.
Sejak menggeluti industri fashion pada 2010, Vivi melihat fashion lokal semakin diapresiasi. Itulah sebabnya dia juga menggalakan #FROMVIVIZUBEDIUNTUKINDONESIA sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan bagi fashion lokal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
