Jumat 28 Aug 2020 19:22 WIB

Hamas Berjanji Balas Setiap Serangan Israel

Meski terus digempur, pejuang Hamas di Palestina terus lawan Israel

Asap mengepul di kejauhan setelah pesawat IDF melakukan serangan udara terhadap sasaran Hamas di dekat Kota Gaza pada 28 Agustus 2020. (MAHMUD HAMS / AFP)
Foto: timesofisrael.com.
Asap mengepul di kejauhan setelah pesawat IDF melakukan serangan udara terhadap sasaran Hamas di dekat Kota Gaza pada 28 Agustus 2020. (MAHMUD HAMS / AFP)

REPUBLIKA.CO.ID -- Kelompok pejuang Palestina Hamas memperingatkan pada Jumat pagi tadi bahwa mereka akan memberikan "harga mahal" dari siapa pun yang mengancam Jalur Gaza. Mereka sebarkan pernyatakaan ini setelah terjadinya kekerasan semalam dengan menembakan roket ke arah Israel selatan. Dan setelah itu adanya dua kali searangan balasan dari Israek ke wilayahnya.

"Siapa pun yang mengepung rakyat kami akan membayar harga yang mahal dalam keamanan dan stabilitas mereka," kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum, menurut berita Channel 12, seperti dilansir timesofisrael.com.

"Kami tidak akan ragu-ragu dalam misi nasional kami dan dalam komitmen kepada rakyat kami." Barhoum kemudian menambahkan bahwa Hamas berkomitmen untuk "melindungi rakyat dari semua agresi dan memerangi pendudukan jika ada eskalasi dan pengepungan berlanjut."

Pasukan Pertahanan Israel melakukan serangan udara putaran kedua terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza pada Jumat pagi. Aki ini dilakukah setelah pejuang Hamas yang ada di daerah kantong itu menembakkan enam roket ke Israel selatan pada Kamis malam.

Roket tersebut tampaknya menyerang medan terbuka, tidak menyebabkan cedera atau kerusakan. Juga tidak ada laporan langsung tentang korban yang jatuh dari pihak Palestina.

Serangan roket pagi hari, yang memicu sirene di komunitas dekat wilayah itu, dan terjadi setelah serangan bom awal militer terhadap fasilitas Hamas di Gaza. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas alat pembakar dan peledak yang dibawa balon yang diluncurkan melintasi perbatasan ke Israel sepanjang Kamis.

Menurut pihak militer Israel, enam roket itu ditembakkan tak lama setelah pukul 5 pagi, memicu sirene di komunitas Nahal Oz dan Alumim, sebelah timur Jalur Gaza utara. Imbasnya kemudian ratusan penduduk segera bergegas ke tempat penampungan agar terlindung dari bom.

  • Keterangan foto: Balon yang membawa alat pembakar melayang di udara saat dilepaskan oleh warga Palestina di dekat kamp pengungsi Bureij Gaza, di dekat pagar perbatasan Israel-Gaza, pada 12 Agustus 2020. (Mohammed Abed / AFP)

Sebagai tanggapannya, sumber di militer Isreal mengatakan pesawat tempur dan pesawat lainnya mengebom situs Hamas di daerah kantong Palestina, termasuk fasilitas pembuatan senjata. Media Palestina melaporkan bahwa target tersebut berada di dekat Kota Gaza.

Sepanjang hari pada hari Kamis, Hamas di Jalur Gaza meluncurkan lusinan balon yang membawa perangkat pembakaran dan bahan peledak kecil melintasi perbatasan. Akibat balon itu setidaknya terjadi 26 kasus kebakaran di Israel selatan.

Sesaat sebelum pukul 4:30 pagi, pasulan Israel membalas serangan udara ini dengan menyerang target Hamas.

Pihak militer Israel kembali mengatakan pesawat tempur, tank, dan pesawat lain memang melakukan serangan udara putaran pertama pada Jumat pagi. Targetnya adalah menghantam infrastruktur bawah tanah dan pos pengamatan Hamas.

Aksi saling serang antara Hamas dan Israel yang terakhir terjadi di wilayah selatan itu terjadi di tengah ketegangan yang terjadi selama berminggu-minggu. Hamas yang menguasai Gaza terus membalas setiap adanya serangan Israel..

Warga Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir ini pun kerap mengirimkan gelombang balon pembakaran melintasi perbatasan. Akibat balon ini kemudian memicu sejumlah kebakaran hutan di Israel selatan. Selain itu Hamas terus meluncurkan roket melintasi perbatasan, dan mengadakan protes dengan kekerasan di sepanjang pagar keamanan.

Israel, sebagai pembalasannya, pun telah melakukan serangan udara hampir setiap malam terhadap target Hamas. Mereka kemudian membatasi impor ke Jalur Gaza, dan membatasi zona penangkapan ikannya.

Seorang petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api yang disebabkan oleh balon pembakaran yang dilemparkan dari Gaza menuju komunitas perbatasan Israel pada 26 Agustus 2020. (Dewan Regional Eshkol)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement