Sabtu 29 Aug 2020 02:57 WIB

Harry Maguire Sempat Khawatir Diculik

Maguire dinyatakan bersalah karena melawan dan menyuap polisi Yunani.

 Ayah pemain Manchester United Harry Maguire, Alan, latar belakang tengah, meninggalkan gedung pengadilan bersama dua pria lain setelah putranya,, dinyatakan bersalah atas penyerangan dan berusaha menyuap seorang petugas polisi, di pulau Syros, Yunani, pada hari Selasa, 25 Agustus 2020. Maguire telah dinyatakan bersalah atas penyerangan di persidangan dan dijatuhi hukuman percobaan selama 21 bulan menyusul penangkapannya setelah perkelahian pekan lalu di pulau Mykonos, kata pejabat pengadilan di Yunani.
Foto: Giorgos Solaris/InTime News via AP
Ayah pemain Manchester United Harry Maguire, Alan, latar belakang tengah, meninggalkan gedung pengadilan bersama dua pria lain setelah putranya,, dinyatakan bersalah atas penyerangan dan berusaha menyuap seorang petugas polisi, di pulau Syros, Yunani, pada hari Selasa, 25 Agustus 2020. Maguire telah dinyatakan bersalah atas penyerangan di persidangan dan dijatuhi hukuman percobaan selama 21 bulan menyusul penangkapannya setelah perkelahian pekan lalu di pulau Mykonos, kata pejabat pengadilan di Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten Manchester United Harry Maguire mengaku sempat khawatir diculik ketika dirinya ditangkap polisi Yunani berpakaian preman di Pulau Mykonos. 

Maguire dinyatakan bersalah karena melawan, berusaha menyuap, melakukan kekerasan terhadap aparatur negara dan prilaku menghina setelah ditangkap di mana petugas polisi diserang.

Dia divonis penjara 21 bulan 10 hari namun ditangguhkan menunggu banding, tetapi Manchester United menyatakan bahwa Maguire dipastikan mendapatkan peradilan ulang setelah banding atas putusan itu.

"Sangat mengerikan. Itu bukan hal yang ingin saya lakukan lagi. Saya tidak ingin menimpa orang lain. Itu pertama kalinya saya berada di dalam penjara," kata Maguire mengenai dua malamnya di dalam penjara, seperti dikutip ESPN, Jumat (28/8).

Maguire mengatakan adik perempuannya Daisy diserang di sebuah bar di pulau itu oleh dua pria yang menyeret sang adik. Dia menambahkan saat dia hendak membawa sang adik ke rumah sakit dia malah ditangkap.

"Mereka langsung memukuli kami. Dia menendang kaki saya dan bilang karir saya berakhir, tidak ada lagi sepakbola, kamu tak akan main lagi," kata Maguire yang tampak terguncang.

"Dan pada titik ini, saya mengira tak mungkin ini polisi, saya tak tahu siapa mereka, saya berusaha kabur."

Adik laki-laki Maguire, Joe dan temannya Christopher Sharman juga ditangkap dan divonis bersalah menyerang petugas.

Seorang saksi polisi menyatakan ke pengadilan bahwa Maguire berusaha menyuap.

"Kamu tahu siapa saya? Saya kapten Manchester United, saya kaya sekali, saya bisa memberi kamu uang, saya bisa membayar kamu, tolong bebaskan kami," kata saksi ini di pengadilan.

Maguire membantah berusaha menyuap polisi yang terlibat dalam insiden itu.

"Saya menaruh kepercayaan tinggi kepada hukum Yunani, peradilan ulang akan memberi kami waktu lebih banyak untuk bersiap, mengumpulkan bukti, memungkinkan saksi-saksi tampil di pengadilan. Saya benar-benar yakin bahwa kebenaran yang berbicara dan terungkap," sambung dia.

"Saya tak merasa saya harus meminta maaf kepada siapa pun. Maafitu hal ketika Anda memang berbuat kesalahan. Apakah saya menyesal, saya menyesal ada dalam situasi itu, sudah pasti situasi itu membuat sulit. Saya bermain untuk salah satu klub terbesar di dunia, jadi saya menyesal membuat fans dan klub mengalami hal ini."

Sumber-sumber ESPN menyatakan bahwa Maguire mendapat dukungan penuh dari manajer Ole Gunnar Solskjaer dan akan tetap menjadi kapten MU.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement