Jumat 28 Aug 2020 11:02 WIB

Masjid Sultan Disterilisasi Usai Satu Jamaah Positif

Sterilisasi dilakukan karena ada jamaah Masjid Sultan positif covid-19.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Sultan Disterilisasi Usai Satu Jamaah Positif. Foto ilustrasi: Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di Masjid Hajjah Fatimah di Singapura, Jumat (13/3). Singapura membuka ruang shalat terbatas untuk jamaah pekerja di sejumlah masjid terkait wabah corona.
Foto: AP Photo/Ee Ming Toh
Masjid Sultan Disterilisasi Usai Satu Jamaah Positif. Foto ilustrasi: Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di Masjid Hajjah Fatimah di Singapura, Jumat (13/3). Singapura membuka ruang shalat terbatas untuk jamaah pekerja di sejumlah masjid terkait wabah corona.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPONG GLAM -- Masjid Sultan, Kampong Glam, Singapura akan ditutup untuk di

sinfeksi, Jumat (28/8). Pembersihan atau sterilisasi dilakukan setelah pengunjung masjid, pada (18/8) dinyatakan positif virus corona jenis baru (Covid-19).

Baca Juga

Masjid akan dibuka, Sabtu (29/8), berdasarkan pernyataan Dewan Agama Islam Singapura (Muis) dalam unggahan resminya di Facebook. Dilansir di The Straits Times, Jumat (28/8), Masjid Sultan ditutup untuk sementara waktu guna menghindari penyebaran sebelum dilakukan adanya upaya sterilisasi.

"Orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun ketika dia mengunjungi masjid, dan baru kemudian dinyatakan positif Covid-19," tambah Muis.

Dewan tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang berada di masjid antara pukul 14.30 hingga 15.00 waktu pada 18 Agustus harus memantau kesehatan mereka hingga 1 September. Mereka juga diwajibkan untuk segera menemui dokter jika merasa tidak sehat.

Sementara itu, supermarket Sheng Siong di Mal Elias dan Our Tampines Hub ditambahkan ke daftar tempat yang dikunjungi pasien Covid-19 saat mereka sedang menularkan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), kemarin.

Kementerian memberikan daftar untuk meminta mereka yang berada di tempat-tempat ini pada periode tertentu untuk memantau kesehatan mereka dengan cermat selama dua pekan sejak tanggal kunjungan mereka.

Daftar lengkap dapat ditemukan di situs website MOH. Kementerian telah mengatakan bahwa kontak dekat akan diberi tahu, dan tidak perlu menghindari tempat-tempat ini karena mereka akan dibersihkan, jika diperlukan. Berdasarkan data, terdapat 77 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi kemarin, menjadikan total Singapura menjadi 56.572 jiwa kasus.

"Mereka termasuk dua kasus komunitas, keduanya warga Singapura," kata salah satu perwakilan MOH.  

Adapun salah satu kasus komunitas terkait dengan pasien sebelumnya dan telah mengunjungi toko kamera di Pusat Perbelanjaan Excelsior, di mana dia mungkin memiliki kontak dengan kasus lain yang pergi bekerja di toko tersebut ketika dia terinfeksi.

Kementerian Kesehatan mengatakan risiko penularannya rendah tetapi sebagai tindakan pencegahan, pihaknya akan menghubungi semua orang yang telah mengunjungi toko tersebut antara 15 dan 18 Agustus, dan memfasilitasi pengujian Covid-19 untuk mereka. Kasus komunitas lainnya telah dibatalkan tautannya.

Terdapat juga lima kasus impor, termasuk seorang wanita Singapura berusia 82 tahun yang kembali ke Singapura dari India. Semua koper yang dimasukkan ke dalam pemberitahuan tinggal di rumah setibanya di Singapura segera disterilisasi.

Sedangkan pekerja migran yang tinggal di asrama merupakan sisa dari 70 kasus baru yang diumumkan kemarin. Rata-rata jumlah kasus harian baru di dalam masyarakat dalam peningkatan dari satu kasus dua minggu lalu, menjadi dua kasus dalam minggu terakhir.

Jumlah kasus yang tidak terkait di komunitas tetap stabil dengan rata-rata satu kasus per hari selama periode yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement