Jumat 28 Aug 2020 01:34 WIB

Kiat Bijak di Era Pandemi bagi Generasi Sandwich

Buat skala prioritas dan komunikasikan dengan anggota keluarga.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kiat Bijak di Era Pandemi bagi Generasi Sandwich (ilustrasi).
Foto: dok SIG
Kiat Bijak di Era Pandemi bagi Generasi Sandwich (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Istilah "generasi sandwich" merujuk pada kalangan yang memiliki beban finansial berlapis. Selayaknya sandwich alias roti lapis, kelompok ini punya tumpukan tanggung jawab yang membebani manajemen finansialnya.

Selain memenuhi kebutuhan diri sendiri, "generasi sandwich" harus menanggung beban finansial mengurus orang tua atau anggota keluarga lain. Beberapa pihak juga sekaligus memenuhi kebutuhan pasangan dan membesarkan anak.

Wabah pandemi yang berujung pada tantangan ekonomi global menjadikan fenomena "generasi sandwich" semakin meluas. Hal ini karena PSBB, perlambatan perekonomian, serta kerentanan kondisi kesehatan terjadi serentak.

Bukan hanya kelompok milenial, tetapi Gen Z pun terbebani dengan tanggung jawab finansial yang lebih. Sementara, "generasi sandwich" tidak dikategorikan berdasarkan usia, melainkan dari tumpukan beban yang dimiliki.

Karena itu, "generasi sandwich" perlu lebih cermat dalam mengatur keuangan. Head of Corporate Marketing Communications PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto, menyarankan untuk selalu memiliki persiapan.

Cara pertama yang dia sarankan adalah cermat berasuransi, pasalnya biaya perawatan rumah sakit dapat menguras tabungan. Asuransi punya peran besar sebagai protektor kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga.

Jika anggota keluarga atau pencari nafkah utama jatuh sakit, asuransi memberikan proteksi dengan menanggung biaya perawatan. Asuransi juga menggantikan biaya konsultasi dokter di rumah sakit jika hasil pemeriksaan mendiagnosis penyakit kronis.

"Pilihan berasuransi bagi "generasi sandwich" merupakan salah satu keputusan cerdas dalam melindungi keuangan sekaligus mendukung tercapainya tujuan finansial," kata Ernest lewat pernyataan resminya yang diterima Republika.co.id.

Langkah lainnya adalah berkompromi dengan prioritas. Buat skala prioritas dan komunikasikan dengan jelas kepada seluruh anggota keluarga. Cara penting lain adalah disiplin menabung, dengan motto spend less and save more

Tanamkan pola pikir bahwa cara terbaik hidup nyaman adalah dengan mempersiapkan uang tunai cadangan ekstra. Sangat penting pula untuk memiliki tabungan sebagai bahan bakar bertahan hidup sampai akhir hayat.

Langkah lainnya, menentukan tujuan finansial secara detail untuk kebutuhan hari ini, besok, dan masa depan. Selain itu, setiap individu perlu melek investasi sebagai salah satu cara agar mengoptimalkan uang sembari melawan inflasi.

"Dengan begitu banyaknya produk investasi yang tersedia, penting bagi masyarakat untuk senantiasa belajar dan berpikir kritis sebelum memercayakan sejumlah dana pada bentuk investasi apapun," tutur Ernest.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement