REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Dua belas bulan lalu, Mason Greenwood hanya tujuh kali dimainkan oleh Manchester United. Bahkan ia butuh pertandingan ke-9 untuk mencetak gol, ketika menjebol gawang Astana di Liga Europa musim lalu.
Musim 2019/20 jadi batu loncatan bagi pemain jebolan akademi United tersebut. Ia mulai mendapatkan jatah bermain yang lebih banyak di tim, dan torehan golnya terus membaik sejak Ole Gunnar Solskjaer memberinya kepercayaan.
Enam bulan setelah debutnya di tim senior, performa Daniel James yang menurun dan cederanya Marcus Rashford, membuatnya kian jadi andalan di lini depan Iblis Merah. Pemain berusia 18 tahun itu pun berhasil menyumbangkan 19 gol musim lalu.
Atas prestasinya itu, Gareth Southgate memanggilnya ke tim nasional Inggris, mengikuti jejak Wayne Rooney dan Michael Owen. Namun, kabar ini tentu bisa menggembirakan maupun menyedihkan untuk United. Inggris akan memulai kompetisi Liga Bangsa-Bangsa Eropa dengan pertandingan tandang lawan Islandia dan Denmark awal bulan depan.
Dalam fase ini, Greenwood punya peluang besar untuk melakoni debutnya sebagai pemain tim nasional. Memang ia bukan satu-satunya pemain MU di tim nasional, ada Marcus Rashford dan Dean Henderson. Artinya, trio pemain MU itu hanya punya waktu istirahat 13 hari sejak kekalahan oleh Sevilla di semifinal Liga Europa di Jerman.
Scott McTominay, David de Gea, Daniel James dan Dylan Levitt juga masuk dalam daftar pemain tim nasional masing-masing untuk pekan depan. Artinya, persiapan untuk musim depan jauh dari kata ideal. Kekhawatiran Solskjaer yaitu pemainnya bisa mengalami cedera maupun kelelahan saat mengawali kompetisi lawan Crystal Palace pda 19 September, usai laga pembuka mereka lawan Burnley ditunda.
Di sisi lain, kesuksesan Greenwood adalah ujian bagi kemampuan dan kepercayaan yang diberikan oleh Solskjaer. Namun, kini Greenwood harus mampu menyeimbangkan waktu dan tenaganya dengan klub dan negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
