Kamis 27 Aug 2020 17:31 WIB

Pemkot Bogor Tak Mau Ambil Resiko Buka Bisokop

Grafik penularan Covid-19 di Kota Bogor terus mengalami peningkatan

Rep: nugroho habibi/ Red: Hiru Muhammad
Ruangan bioskop (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Ruangan bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak ingin tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan untuk membuka operasional bioskop. Bima mengatakan, belum ada jaminan tidak terjadi penularan Covid-19 bila operasional bioskop dibuka."Karena kita belum yakin tentang protokol kesehatannya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Kamis (27/8).

Bima menilai, pembukaan bioskop masih terlalu beresiko. Apalagi, kata Bima, ruangan tertutup memiliki tingkat resiko terjadinya penularan Covid-19 yang tinggi dibandingkan ruang terbuka. "Sekarang di dalam rumah aja, ngobrol 2 jam bisa tertular. Apalagi sirkulasi udaranya tidak bagus," ucap dia.

Selain itu, Bima menyatakan, grafik penularan Covid-19 di Kota Bogor terus mengalami peningkatan kasus. Tercatat, hingga saat ini telah ada 540 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Oleh karena itu, Bima mengaku belum mempertimbangkan pembukaan bioskop dalam waktu dekat. "Belum tahu, kita belum terpikirkan apalagi sekarang sedang naik," kata Bima.

Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali mengizinkan operasional bioskop di ibu kota. Meski demikian, penerapan protokol kesehatan mulai dari pemesanan tiket hingga waktu di dalam studio pemutaran film akan diperketat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, persiapan pembukaan bioskop di ibu kota juga telah didiskusikan dengan Satgas penanganan Covid-19. Rencana tersebut juga telah dibahas bersama dengan kementerian kesehatan, kementerian parekraf dan pelaku usaha."Jadi kesimpulan dari pertemuan tadi adalah dalam waktu dekat ini, kegiatan bioskop di Jakarta akan kembali dibuka dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat adanya regulasi yang detail dan adanya pengawasan yang ketat," kata Anies dalam konferensi virtual di Jakarta, Rabu (26/8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement