Kamis 27 Aug 2020 16:20 WIB

Warga Terdampak Tumpahan Minyak Dapat  Kompensasi

Warga Kepulauan Seribu merupakan penerima kompensasi pertama dari beberapa daerah.

Tim Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) membersihkan ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu.
Foto: Dok Pertamina Hulu Energi (PHE)
Tim Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) membersihkan ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kepulauan Seribu yang terdampak pencemaran limbah minyak yang terjadi pada Juli 2019 lalu mendapatkan kompensasi dari Pertamina Hulu Energi Ofshore North West Java (PHE ONWJ). Warga Kepulauan Seribu merupakan penerima kompensasi yang pertama dari beberapa daerah terdampak tumpahan minyak jenis YYA-1.  

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kepulauan Seribu, Iwan P Samosir, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu bersama PHE ONWJ melakukan uji petik pembayaran kompensasi tahap final kepada warga. Ada 143 warga yang menerima kompensasi, terdiri dari 91 warga Pulau Untung Jawa dan 52 warga Pulau Lancang. 

Baca Juga

Dia menambahkan, pelaksanaan uji petik ini diawasi oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta dijalankan dengan penerapan protokol kesehatan. "Petugas dan warga yang terlibat dilakukan rapid test, wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan waktunya diatur agar tidak ada kerumunan," ungkapnya, Kamis (27/8).

Vice Presiden (VP) Relations PHE, Ifki Sukarya, menjelaskan, perusahaan melakukan uji petik terhadap beberapa profesi penerima kompensasi dengan melibatkan Tim Pokja, Tim PPLH IPB, Tim BPKP dan Tim Kejaksaan Agung RI. "Tujuannya untuk memastikan warga terdampak menerima kompensasi dan tepat sasaran," katanya.

Pihak Pertamina sebelumnya belum mengetahui dari mana asal ceceran minyak tersebut. Pertamina pun mengerahkan seluruh anak perusahaan, yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ, agar melakukan pengecekan di lapangan.

"Kita terjunkan 10 orang tim PHE OSES membantu pembersihan pesisir dibagi dalam 3 wilayah, yaitu bagian tengah, barat serta timur Pulau Pari dan Pulau Lancang, proses ini diperkirakan selesai sekitar tiga hari kedepan," jelas Ifki.

Sebelumnya, tumpahan minyak di sekitar Pulau Pari, Kepulauan Seribu mengotori kawasan pesisir pantai di kawasan ini. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PSSU) dibantu warga terus melakukan aksi bersih-bersih pencemaran minyak ini.

Kepala Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi Hartono mengatakan, pihaknya bersama PHE OSES sudah membawa sampel tumpahan minyak mentah tersebut ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. "Kita bawa sampel ke laboratorium dinas untuk mendapatkan kepastian apakah itu minyak mentah atau oli, serta sejauh mana tingkat pencemaran dan bahayanya bagi biota laut,"  ujarnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Djoko, minyak diduga ini merupakan hasil endapan yang muncul lagi ke permukaan air laut karena adanya arus laut atau turbulensi arus. "Hingga saat ini sudah 380 kantong minyak mentah berhasil diangkat dari sepanjang sisi timur dan utara Pulau Pari dengan berat rata-rata 5-10 kilogram," terangnya. Amri Amrullah

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement