REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Meski diklaim bakal kembali menjadi favorit sebagai juara dunia Formula Satu (F1) musim 2020, Lewis Hamilton merasa ajang balap jet darat kali ini terasa hampa lantaran pandemivirus corona.
"Saya pikir ini benar-benar sebuah tantangan, tapi jelas semua orang berada di situasi yang sama," kata pembalap Mercedes AMG Petronas itu, dilansir Crash, Kamis (27/8).
Hamilton sementara memimpin 37 poin dari rival terdekatnya, Max Verstappen dari tim Red Bull. Pembalap asal Inggris juga telah memenangkan empat dari enam balapan yang sudah berlangsung musim ini.
Meski demikian, Hamilton menyatakan turnamen F1 saat ini sangat terasa berbeda mengingat pihak penyelenggara terus mengingatkan kepada para pembalap untuk menghindari risiko terpapar virus corona. Terlebih, para pembalap harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah selepas perlombaan bergulir.
Alhasil, pembalap berusia 35 tahun mengaku perjalanan seorang pembalap F1 yang berjuang untuk kejuaraan, seringkali terasa seperti perjalanan yang sepi dalam momen 'New Normal' ini.
"Saya tidak tahu, sulit untuk menyatukan kata-kata. Tapi semua orang melakukannya, saya pikir. Ini tantangan nyata, dan ujian nyata bagi saya secara pribadi. Tapi seperti yang Anda lihat, saya fokus dan bersemangat seperti biasa, dan ini adalah maraton," sambung dia.
Saat ini Hamilton dituntut fokus jelang melintas di Sirkuit de Spa-Francorchamps, Belgia, akhir pekan ini. Sirkuit tersebut merupakan lintasan terpanjang dengan jarak sekitar 7 km.
Bakal ada 44 putaran yang harus dilalui oleh Hamilton dan para pesaing sebelum mengunci kemenangan. Sementara itu, Sirkuit Spa ini bisa jadi peluang bagi Hamilton untuk menduduki podium pertama, mengingat dalam dua sesi terakhir ia hanya berdiri di tangga kedua di bawah dua pembalap Ferrari, Charles Leclerc, pun Sebastian Vettel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
