Kamis 27 Aug 2020 10:36 WIB

Diluncurkan Hari Ini, 2,4 Juta Pekerja Dapat Subsidi Gaji

Penyaluran subsidi gaji ditargetkan selesai pada September.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Bantuan gaji pekerja
Foto: Tim infografis Republika
Bantuan gaji pekerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini meluncurkan bantuan pemerintah subsidi gaji/upah untuk pekerja/buruh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8). Bantuan subsidi gaji ini akan diberikan kepada 15,7 juta pekerja sebesar Rp 2,4 juta.

Untuk tahap pertama, bantuan subsidi gaji yang diluncurkan pada hari ini akan disalurkan kepada 2,5 juta pekerja. Jokowi menargetkan, bantuan subsidi gaji akan selesai disalurkan kepada 15,7 juta pekerja pada September nanti.

“Diberikan hari ini, ini yang kita luncurkan hari ini 2,5 juta dan kita harapkan nanti di September selesai 15,7 juta pekerja, semuanya diberikan,” ujar Jokowi saat peresmian.

Jokowi mengatakan, bantuan ini diberikan kepada para pekerja yang memang sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan aktif membayarkan iurannya.

“Artinya ini kita berikan sebagai sebuah penghargaan reward kepada para pekerja dan perusahaan yang patuh selalu membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan,” tambah dia.

Untuk menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi dampak dari pandemi covid-19, pemerintah pun telah meluncurkan berbagai stimulus ekonomi kepada masyarakat. Seperti bansos tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan, BLT Desa sebesar Rp 600 ribu per bulan, subsidi listrik dan gratis listrik untuk daya 450 va, bantuan sembako, bantuan kartu pra kerja untuk para pekerja yang terkena PHK, serta banpres produktif untuk usaha mikro dan usaha kecil yang sebesar Rp 2,4 juta.

Jokowi mengatakan, krisis ini tak hanya terjadi di Indonesia namun juga di 215 negara lainnya yang terdampak pandemi. Para pelaku usaha baik besar maupun kecil pun juga terdampak. Karena itu, diharapkan bantuan ini dapat membantu mendorong kembali perputaran ekonomi di masyarakat.

“Kita harapkan dengan bantuan ini konsumsi rumah tangga tidak terganggu, daya beli masyarakat meningkat, dan kita harapkan pertumbuhan ekonomi negara kita Indonesia menjadi kembali pada posisi normal,” tutup Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement