Rabu 26 Aug 2020 17:22 WIB

Penyuluh Diminta Kuasai Visual-Digital untuk Bantu Petani

Kementan minta penyuluh tingkatkan kemampuan bantu petani di era digital

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi setelah diterima Bupati Cirebon Imron Rosyadi di kantornya, Selasa (25/8).
Foto: Kementan
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi setelah diterima Bupati Cirebon Imron Rosyadi di kantornya, Selasa (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) agar terhubung ke pusat data pertanian, Agriculture War Room (AWR) harus didukung kemampuan penyuluh. Terutama terkait kemampuan visual dan digital yang mudah dipahami petani untuk menerapkannya di lapangan. 

"Selain fasilitas teknis dan dukungan pemerintah daerah, sukses BPP KostraTani harus didukung keinginan atau semangat penyuluh. Artinya, penyuluh meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pembangunan pertanian di era digital," kata Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi setelah diterima Bupati Cirebon Imron Rosyadi di kantornya, Selasa (25/8).

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian-Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) mengingatkan penyuluh untuk bekerja maksimal mendukung dan mengawal program-program utama Kementan, sebagai garda terdepan pembangunan pertanian di seluruh Indonesia.

"Mengingat saat ini, jumlah petani didominasi yang berusia di atas 40 tahun, maka informasi dan data digital yang disajikan dapat mereka pahami dengan mudah," kata Dedi Nursyamsi.

Hal serupa kembali dia tegaskan ketika berkunjung di kantor BPP Gebang, yang dinilainya telah melaksanakan fungsi utama Gerakan KostraTani, maka BPP Gebang harus menjadi role model BPP KostraTani yang ideal.

Target tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa BPP KostraTani harus menjadi pelopor gerakan pembangunan pertanian.

“Secara bertahap, Kementan akan mengembangkan BPP KostraTani di seluruh Indonesia. BPP Gebang di Cirebon ini akan menjadi salah satu contoh untuk BPP lain di Jawa Barat,” kata Dedi Nursyamsi didampingi sejumlah pejabat BPPSDMP di antaranya Kabid Kelembagaan & Ketenagaan Penyuluhan-Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana.

Bupati Imron Rosyadi mengatakan kehadiran Gerakan Kostratani ditunggu-tunggu para petani dan penyuluh, yang diyakini berdampak positif pada pertanian Cirebon, khususnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga petani. 

“Kami atas nama Pemkab Cirebon menyambut baik Gerakan Kostratani. Gerakan yang kami tunggu-tunggu, agar kita bisa menggandeng petani untuk meningkatkan produktivitas. Petani lebih bergairah dan generasi milenial mau berkecimpung di pertanian,” katanya. 

Bupati Cirebon mengharapkan dukungan pemerintah pusat melalui Kementan, bukan hanya di BPP Gebang tapi juga ke BPP di kecamatan lain agar penyuluh lebih bersemangat masuk ke desa-desa.

"Penyuluh memang harus sering ke desa. Kalau di Gebang, kegiatan penyuluhan dari dulu sudah jalan. Penyuluh sudah datang ke desa-desa,” kata Imron Rosyadi.

Kendati begitu, dia berharap peningkatan peran BPP sebagai KostraTani akan menimalisir fluktuasi harga hasil produksi pertanian agar tidak merugikan petani. "Produksi dan harga dijaga agar tidak drop saat panen raya sangat penting bagi petani, untuk menjaga semangat dan kinerja mereka di lapangan," tutur dia.

Dedi Nursyamsi mengapresiasi dukungan Bupati Imron Rosyadi karena transformasi BPP Kostratani akan maksimal jika didukung pemerintah daerah. “Transformasi BPP menjadi Kostratani akan kita kebut agar pembangunan pertanian bisa segera dilangsungkan. Proses ini akan maksimal apabila didukung pemerintah daerah. Kita berharap dukungan serupa diberikan daerah-daerah lain untuk membangun Kostratani,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement