Selasa 25 Aug 2020 23:43 WIB

Maarif NU Banyumas Bekali Guru Teknologi Informasi

Maarif NU melakukan pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis teknologi.

Maarif NU melakukan pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis teknologi. Buku teknologi perkembangan masa depan. Ilustrasi
Foto: Wikipedia
Maarif NU melakukan pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis teknologi. Buku teknologi perkembangan masa depan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS— Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar kegiatan training of trainer (ToT) untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi guna merespons kebutuhan pembelajaran secara daring.

"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran dan memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik. Mengoptimalkan aplikasi pembelajaran daring sesuai dengan kebutuhan peserta didik," kata Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Banyumas, Dr Fauzi, di Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (25/8).

Baca Juga

Menurut dia, Lembaga Pendidikan Ma'arif NU sebagai lembaga yang membidangi pendidikan memiliki peran strategis dalam membekali dan melatih guru untuk meningkatkan kemampuan dalam praktik pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Oleh karena itu, kata dia, kegiatan ToT tersebut digelar sebagai respons terhadap Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah Selama Darurat Covid-19.

Ia mengatakan dalam surat edaran disebutkan bahwa tujuan dari belajar dari rumah untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19., melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk pandemi, mencegah penyebaran dan penularannya pada satuan pendidikan, serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Dalam hal ini, lanjut dia, model belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh saat ini menjadi metode yang dominan digunakan dalam interaksi pembelajaran guru dengan siswa.

"Terkait dengan hal itu, target yang diharapkan dari kegiatan ToT ini, guru mampu memanfaatkan aplikasi pembelajaran. Kelak, guru harus mampu mendiseminasikan materi ToT dengan melatih guru lain pada satuan pendidikan masing-masing," katanya.

Ketua Panitia ToT, Musmuallim, mengatakan pelaksanaan ToT tersebut dibagi menjadi empat zona, yakni Zona 1 di Purwokerto pada tanggal 18-19 Agustus, Zona 2 di Sumpiuh pada tanggal 21-22 Agustus, Zona 3 di Cilongok pada tanggal 24-25 Agustus, dan Zona 4 di Wangon pada tanggal 26-27 Agustus.

"Sejak kemarin hingga hari ini (25/8) merupakan kegiatan ToT untuk Zona 3 dengan mengambil lokasi di Aula SMK Ma'arif NU 1 Cilongok. Sistem zonasi dilakukan selain untuk mempermudah jangkauan tempat peserta, juga untuk meringankan jaringan internet yang digunakan selama pelatihan," jelasnya.

Fasilitator pelatihan, Edi Guntoro, mengatakan materi yang dikembangkan pada dasarnya sudah tersedia pada aplikasi pembelajaran yang populer di internet, sehingga materi yang disampaikan bersifat reflektif-aplikatif.

Menurut dia, sebagian besar peserta telah menggunakan aplikasi pembelajaran namun perlu dikembangkan pilihan fitur untuk pengembangan materi.

"Materi difokuskan pada penguasaan teknis yang lebih operasional. Materi yang dikembangkan dengan mengoptimalkan aplikasi pembelajaran berbasis," kata dia yang juga Wakil Kepala Bidang Teknologi Informasi SD NU Master, Sokaraja, Banyumas itu.

Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut juga diberikan materi tambahan pengayaan di antaranya aplikasi zoom, streamyard, bandycam, googleform, youtube, quizziz, dan praktik pembuatan video pembelajaran edukatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement