Selasa 25 Aug 2020 15:45 WIB

Orang Antisosial Cenderung tak Patuh Protokol Kesehatan

Antisosial merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan mengabaikan hukum.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona (ilustrasi). Studi baru di Brasil temukan bahwa orang antisosial cenderung tidak peduli dengan langkah-langkah pengendalian Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Studi baru di Brasil temukan bahwa orang antisosial cenderung tidak peduli dengan langkah-langkah pengendalian Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDRINA -- Sebuah studi baru dari Brasil menemukan bahwa orang antisosial cenderung tidak peduli dengan langkah-langkah pengendalian Covid-19. Antisosial merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola perilaku eksploitatif, mengabaikan hukum, dan melanggar hak orang.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Negeri Londrina dan Universitas São Francisco itu telah diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences. Studi tersebut melibatkan 1.578 orang dewasa di Brasil.

Baca Juga

Peserta harus menjawab beberapa pertanyaan mengenai tingkat kepatuhan mereka terhadap tindakan pencegahan dan pengujian Covid-19. Peneliti menyimpulkan bahwa mereka dengan tingkat antisosial tinggi dan empatinya rendah, lebih sulit mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Temuan kami menunjukkan bahwa sifat antisosial, terutama kurang memiliki empati secara langsung terkait dengan tingkat kepatuhan yang lebih rendah terhadap protokol kesehatan,” kata penulis seperti dikutip dari Fox News, Selasa (25/8).

Menurut peneliti, studi ini memberi jawaban ilmiah alasan orang terus mengabaikan protokol kesehatan, bahkan di tengah meningkatnya kasus dan kematian. Temuan ini sekaligus mengonfirmasikan literatur sebelumnya tentang hubungan antara ciri-ciri kepribadian dan tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

"Temuan kami dapat berguna untuk kebijakan kesehatan masyarakat. Intervensi juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar dan kepatuhan konsekuen terhadap protokol kesehatan," ungkap penulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement