Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Gus Jazil: Kepala Daerah Harus Komitmen Mensejahterakan

Senin 24 Aug 2020 19:32 WIB

Red: Gita Amanda

Pada Senin (24/8), di Kantor DPP PKB, digelar ‘Pembekalan Calon Kepala Daerah dan Penandatanganan Pakta Integritas’. Salah satu narasumber dalam acara itu adalah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Pada Senin (24/8), di Kantor DPP PKB, digelar ‘Pembekalan Calon Kepala Daerah dan Penandatanganan Pakta Integritas’. Salah satu narasumber dalam acara itu adalah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Foto: MPR
Setiap calon kepala daerah wajib menciptakan ekonomi alternatif berbasis kemandirian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pilkada serentak yang digelar pada Desember 2020, partai politik telah menetapkan sejumlah calon kepala daerah. Diharapkan setelah terpilih, kepala daerah mampu mensejahterakan masyarakat di daerahnya.

Pada Senin (24/8), di Kantor DPP PKB, digelar ‘Pembekalan Calon Kepala Daerah dan Penandatanganan Pakta Integritas’. Salah satu narasumber dalam acara itu adalah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Baca Juga

 

Dalam pembekalan, pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengingatkan ada tiga hal yang perlu dimiliki oleh calon kepala daerah saat membangun wilayahnya. Tiga hal itu adalah komitmen terhadap pembangunan bidang pendidikan, kesejahteraan rakyat, dan kesehatan.

“Para calon kepala daerah harus memiliki tiga komitmen itu,” ujarnya, dalam siaran pers.

 

Dalam bidang pendidikan, calon kepala daerah perlu memiliki kesungguhan dalam meningkatkan sarana dan fasilitas pendidikan di seluruh lembaga pendidikan tanpa kecuali. Pembangunan dalam bidang pendidikan menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PKB itu tidak hanya mengenai tersedianya infrastruktur gedung namun bagaimana nasib guru juga mutlak diperhatikan. Diharap para calon kepala daerah punya tekad memberikan penghargaan dan insentif kepada guru yang berprestasi dan inovatif.

 

Dalam era di mana teknologi informasi tidak bisa lepas dari kehidupan, guru-guru di daerah didorong mampu dan cakap memberi pengajaran lewat metode online. “Hal-hal yang pendukung masalah ini, seperti jaringan dan pemahamaan penggunaan teknologi informasi perlu dipikirkan oleh para calon kepala daerah,” tuturnya.

Hal demikian juga akan berhubungan dengan peningkatan dan pengembangan kualitas SDM dengan berbagai strategi, teknik, dan metode yang terpadu dan berkesinambungan.

 

Anggaran pendidikan sesuai amanah konstitusi adalah 20 persen dari APBN. Hal demikian diharap juga diwujudkan dalam APBD. Pendidikan dengan anggaran 20 persen di daerah sangat penting sebab untuk memperluas akses pendidikan dan menghilangkan buta huruf yang masih ada di masyarakat.

“Perlu ditambahkan juga pentingnya pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler serta pendidikan deradikalisasi,” tegasnya.

 

Deradikalisasi, dikatakan oleh Gus Jazil bisa ditempuh dengan membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunnahwal Jama’ah sebagai sikap keagamaan di Indonesia yang penuh dengan nilai moderat, toleransi, dan menghormati di antara pemeluk agama yang berbeda-beda. “Pentingnya menghidupkan progam dialog antaragama,” ujarnya.

 

Dalam bidang keagamaan, dirinya mendorong agar ada program perbaikan fasilitas rumah ibadah dan pemberian insentif untuk guru ngaji dan guru agama informal. Terkait bidang kesehatan,  Gus Jazil mendorong calon kepala daerah mengadakan program kesehatan gratis untuk rakyat miskin dan tidak mampu. Masyarakat yang berada di wilayahnya tidak hanya gratis dalam berobat namun mereka juga harus terhindar dari gizi buruk dan kekurangan gizi agar anak-anak tidak mengalami stunting.

“Untuk itu perlu revitalisasi Posyandu agar meniadakan angka kematian ibu dan anak,” tegasnya.

 

Ketika vaksin Covid-19 belum didistribusikan kepada masyarakat, diharap calon kepala daerah menerapkan protokol kesehatan di wilayahnya dengan ketat. “Perlu program maskerisasi semua warga untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Dalam masalah pandemi, Gus Jazil menyebut tidak hanya calon kepala daerah yang aktif melakukan. Partisipasi masyarakat luas juga perlu didorong guna tercipta desa sehat.

 

Urusan kesejahteraan rakyat, Gus Jazil mengatakan setiap calon kepala daerah wajib menciptakan ekonomi alternatif berbasis kemandirian rakyat. Untuk mencapai hal yang demikian, pria yang menjadi Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu memberikan kiat. Dalam program pertanian dan perkebunan perlu melakukan intensifikasi, mekanisasi, dan ekstensifikasi pertanian.

“Menambah perluasan lahan pertanian minimal 5 persen dalam lima tahun,” ujarnya. Pertanian dan perkebunan yang dikembangkan diharap sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. “Pastinya para petani juga perlu diberi penguatan akses dan permodalan,” paparnya.

 

Agar memberi nilai tambah, Gus Jazil mendorong perlunya program industri pascapanen yang massal dan terintegrasi juga diciptakan. “Pun demikian dalam dunia industri kelautan dan perikanan rakyat,” paparnya.

 

Lebih lanjut disampaikan dalam pembekalan itu, para calon kepala daerah harus memiliki program peningkatkan UMKM yang berdaya saing. “Caranya melalui inovasi teknologi dan penguatan akses permodalan,” ujarnya.

 

Dari semua paparan di atas, menurut Gus Jazil, bila semua bersinergi akan terwujud kemandirian pangan yang bekelanjutan untuk semua warga. Hasil pembangunan itu juga membuat menurunnya angka kemiskinan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler