Senin 24 Aug 2020 16:33 WIB

Sebelum Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil akan Dites

Keikutsertaan Emil untuk meyakinkan masyarat uji klinis vaksin ilmiah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jadwal penyuntikan vaksin Covid-19 atau plasebo Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sudah keluar. Ridwan Kamil  akan memulai rangkaian  uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada Selasa (25/8). 

Menurut Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan, sebelum penyuntikan dilakukan, Ridwan Kamil akan menjalani pemeriksaan fisik dan  uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR). 

"Kunjungan pertama, Bapak Gubernur akan diperiksa kondisi fisik dan diambil swab-nya. Jika hasilnya negatif, tiga hari kemudian, Pak Gubernur menjalani proses penyuntikan. Proses uji klinis Bapak Gubernur tidak dapat diliput secara langsung oleh media," ujar Hermansyah kepada wartawan, di Kota Bandung, Senin (24/8). 

Hermansyah mengatakan, keikutsertaan pria yang akrab disapa Emil sebagai sukarelawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin dilakukan secara ilmiah."Pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu, yakni adanya vaksin COVID-19," kata dia.

Sambil menunggu tahapan uji klinis selesai dan vaksin Covid-19 dapat diproduksi, Hermansyah meminta masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan. Sebab, cara terbaik melawan COVID-19 saat ini adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. "Implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib sebelum vaksin Covid-19 ditemukan," kata dia.

Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Rodman Tarigan mengatakan, selama uji klinis, sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian. Pada kunjungan pertama, sukarelawan akan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan swab test. 

"Hasil tes akan diumumkan 2-3 hari. Jika hasil tes positif, sukarelawan tidak bisa ikut uji klinis. Kalau hasilnya negatif, bisa ikut dalam proses penelitian selanjutnya,” kata Rodman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement