Senin 24 Aug 2020 12:40 WIB

Jokowi: 290 Juta Vaksin Siap Diproduksi Hingga Akhir 2021

Hingga akhir 2020 pemerintah menyiapkan produksi 20-30 juta vaksin.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pemerintah menyiapkan produksi 290 juta vaksin hingga akhir 2021 nanti. Sedangkan, hingga akhir 2020, sebanyak 20 hingga 30 juta vaksin akan siap diproduksi.

“Mengenai pengadaan vaksin, saya kira tadi disampaikan ke Bu Menlu, Pak Erick, nanti tolong disampaikan diulang lagi. Sampai akhir 2020, kita akan dapat berapa? 20-30 juta sampai akhir tahun ini. Kemudian sampai akhir tahun 2021 kira-kira 290 juta (vaksin),” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8).

Baca Juga

Jumlah vaksin yang akan disiapkan oleh pemerintah tersebut sangatlah banyak. Apalagi jika vaksin merah putih nanti juga dapat diproduksi secara massal. Jokowi mengatakan, jika produksi vaksin di Indonesia nantinya berlebih, maka juga dapat dijual ke negara-negara lainnya.

“Kalau memang apa yang kita miliki ini berlebih dari yang akan kita gunakan, ya gak apa-apa dijual ke negara lain. Karena negara lain, di ASEAN saja saya lihat belum ada yang siap dengan vaksin,” tambah dia.

Jokowi mengklaim, langkah pemerintah menangani covid saat ini sudah berada di jalur yang benar. Apalagi, kata dia, banyak negara lain belum siap memproduksi vaksin dalam jumlah cukup besar.

“Sampai 2021 kita sudah kurang lebih mendapatkan komitmen 290 juta (vaksin), itu sebuah jumlah yang sangat besar sekali. Negara lain sejuta dua juta saja belum, kita sudah dapat komitmen 290 juta, baik yang diproduksi di sini maupun yang diproduksi nanti di luar,” jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement