Senin 24 Aug 2020 08:58 WIB

Thomas Muller: Flick Aktor Utamanya

Menurut Muller, Flick membawa kebangkitan di Muenchen.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Bayern Muenchen mengakakt Hansi Flick saat selebrasi juara Liga Champions seusai mengalahkan PSG, Senin (24/8) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Miguel A. Lopes
Para pemain Bayern Muenchen mengakakt Hansi Flick saat selebrasi juara Liga Champions seusai mengalahkan PSG, Senin (24/8) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Keberhasilan membungkam Paris Saint Germain (PSG), 1-0, di partai final Liga Champions, Senin (24/8) dini hari WIB, menjadi pencapaian terbesar Bayern Muenchen pada musim ini. Trofi Liga Champions melengkapi kesuksesan Muenchen di pentas domestik, usai memboyong titel Bundesliga dan DFB Pokal.

Namun, apabila menilik performa Die Bayern pada awal musim, rasanya tidak ada yang menyangka klub asal Bavaria itu bisa menutup musim ini dengan raihan tiga gelar bergengsi sekaligus (treble winners) dan mengulangi capaian prestasi pada musim 2012/2013. Maklum, juara bertahan Bundesliga dalam delapan musim terakhir itu cenderung terseok-seok.

Bahkan, di pentas Bundesliga, Muenchen hanya mampu memetik lima kemenangan dari 10 laga awal. Puncaknya, Die Bayern menelan kekalahan memalukan di Stadion Allianz Arena kala dibungkam Eintracht Frankfurt, 1-5, awal November silam. Imbasnya, Muenchen sempat terpuruk di peringkat keempat klasemen sementara.

Akhirnya, langkah strategis langsung diambil manajemen klub demi bisa menyelamatkan klub dari keterpurukan. Manajemen Muenchen memutuskan memecat pelatih asal Kroasia, Niko Kovac, dan mempromosikan asisten pelatih, Hansi Flick, sebagai pelatih tim utama Die Bayern pada awal November silam, atau selepas Muenchen dipermalukan Frankfurt.

Hasilnya, Muenchen secara perlahan bisa kembali menemukan performa terbaiknya. Pada pertengahan musim, Muenchen kembali ke peringkat kedua klasemen sementara Bundesliga. Pun dengan laju impresif Muenchen di DFB Pokal dan Liga Champions. Di dua kompetisi tersebut, Muenchen tercatat selalu bisa meraih kemenangan.

Bahkan, Muenchen menjadi satu-satunya tim di pentas Liga Champions yang mampu mencatatkan kemenangan 100 persen dalam satu musim gelaran Liga Champions, dengan torehan 11 kemenangan dari 11 laga. 

Konsistensi performa Muenchen ini terus terjaga saat kompetisi kembali bergulir pasca pandemi Covid-19. Die Bayern sukses mengemas 15 kemenangan beruntun di semua laga.

Secara keseluruhan, Muenchen berhasil mencatatkan rekor tidak pernah kalah dalam 30 laga di semua ajang. Kekalahan 1-2 dari Borussia Monchengladbach, awal Desember silam, menjadi kekalahan terakhir yang dicatatkan oleh Muenchen pada musim ini. Sejak kekalahan tersebut, para penggawa Muenchen bertekad untuk bisa bangkit.

''Sepertinya kita semua tahu, apa yang kami alami pada awal musim ini dan darimana kami datang pada musim ini. Tidak ada rahasia lagi, kami hanya berusaha terus meningkatkan kemampuan. Tentu saja, kami memiliki barisan pemain yang cukup berkualitas, tapi kami juga memiliki semangat. Semua pemain bersiap untuk menderita pada awal musim ini,'' papar gelandang serang Bayern Muenchen, Thomas Muller seperti dilansir laman resmi UEFA, Senin (24/8).

Secara khusus, Muller pun menyebut, kehadiran Flick terbukti mampu mengangkat performa Die Bayern. Asisten pelatih timnas Jerman di Piala Dunia 2014 itu dinilai mampu mengambil keputusan yang tepat, terutama terkait pemilihan pemain dan racikan strategi tim, dalam upaya mengembalikan Die Bayern ke jalur kemenangan.

''Bagaimanapun, pelatih kepala adalah sosok yang mengambil keputusan. Jadi, dia bertanggung jawab atas semua kesuksesan ini. Saat pelatih mampu mengambil keputusan yang tepat, maka dia bisa memaksimalkan potensi tim. Namun, jika tidak, maka keputusan itu menjadi titik lemah sebuah tim,'' tutur gelandang timnas Jerman tersebut.

Salah satu keputusan krusial Flick di skuat Muenchen pada musim ini adalah menggeser David Alaba ke posisi bek tengah. Hal ini dilakukan Flick untuk mengatasi absennya Nicklas Sule, yang sempat mengalami cedera parah pada awal musim. 

Sedangkan untuk mengisi posisi bek kiri, yang ditinggalkan Alaba, Flick mempercayakannya kepada Alphonso Davies, yang sebenarnya berposisi asli sebagai winger kiri. Kedua pemain tersebut pun mampu melakoni tugas barunya itu dengan begitu apik, yang akhirnya berimbas pada adanya kesegaran dalam permainan Muenchen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement