Ahad 23 Aug 2020 23:37 WIB

Kasad Ingin Rehabilitasi Barak TNI AD di Sleman

Barak berderet untuk prajurit tak layak huni karena terlalu sempit.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa ingin jajarannya segera merehabilitasi barak TNI AD di markas Batalion Infanteri 403 Wirasada Pratista (Yonif 403/WP) di Sleman, Yogyakarta. Ia menilai 70 persen barak berderet (town house) untuk prajurit tak layak huni karena terlalu sempit.

Keinginan itu disampaikan Andika setelah sempat meninjau langsung barak di lokasi tersebut. "Saya ingin direhab, dan (rumah) ini kan luasnya satu ini kan? Tipikalnya kan seperti town house yang sangat sederhana, dindingnya jadi satu dengan tetangga. Jadi, menurut saya, dua rumah jadikan satu saja. Sehingga lebih pantas, lebih manusiawi, orang yang tinggal berkeluarga pun lebih nyaman," ujar Andika dalam video yang dilihat pada akun Youtube TNI AD, Ahad (23/8).

Baca Juga

Dalam tinjauannya itu, kondisi 29 rumah prajurit yang ditempati 191 keluarga kondisinya sudah tidak Iayak huni, sehingga harus segera direnovasi. Andika meminta agar pengerjaan renovasi dilakukan secara serentak dan sebaik mungkin, dengan memperhatikan kelayakan sirkulasi udara, instalasi air dan listrik. Pada prinsipnya, Andika mengatakan, rumah tinggal manusia harus manusiawi.

Apalagi, ia menambahkan, tempat kembali seorang prajurit TNI AD. "Sebab, prajurit kita itu hidupnya susah," kata dia.

Andika menambahkan, rehabilitasi mungkin akan mengurangi jumlah kepala keluarga yang dapat tinggal dalam sederetan rumah yang disediakan. "Dengan kami rehab, tadi (awalnya) ada 191 (kepala keluarga), mungkin akan berkurang. Mungkin (jadi) sekitar 150 KK, tetapi masing-masing keluarga lebih pantas, lebih manusiawi lah kami menempatkan mereka sehingga mereka dinasnya pun akan lebih fokus," kata Andika. 

Namun, ia mengatakan, hal yang terpenting, keluarga yang tinggal dalam rumah tersebut tidak hidup susah karena tempat tinggal sempit atau kurang layak huni. Andika khawatir, kesusahan tersebut dapat berdampak pada kualitas pekerjaan seorang prajurit. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement