Senin 24 Aug 2020 03:16 WIB

Protokol Kesehatan Disiapkan di Pementasan Tari Kecak

Para penari kecak menerapkan pembatasan jarak di masa new normal.

Pengunjung menyaksikkan pementasan Tari Kecak dari Sanggar Tari dan Tabuh Karang Boma di Pura Luhur Uluwatu, Bali.
Foto: Antara
Pengunjung menyaksikkan pementasan Tari Kecak dari Sanggar Tari dan Tabuh Karang Boma di Pura Luhur Uluwatu, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 diterapkan dalam pementasan Tari Kecak di objek wisata Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Protokol diterapkan bagi penari dan penonton Tari Kecak.

Menurut pengelola objek wisata Uluwatu, I Wayan Wijana di Badung, Ahad (23/8), dalam pementasan Tari Kecak para penari mengenakan alat pelindung diri serta menjaga jarak. Para penonton pentas tari juga diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak

Baca Juga

Selain itu, menurut dia, pengelola objek wisata membatasi jumlah penonton hanya separuh dari kapasitas ruang di panggung terbuka yang mampu menampung 1.200 orang serta menyiapkan fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan. Pengelola juga menyiapkan klinik dan mobil ambulans serta menyiagakan petugas kesehatan.

"Kami juga telah melakukan launching Kecak new normal bersamaan dengan kegiatan digitalisasi pembayaran berbasis quick response code Indonesian standard (QRIS) oleh Bank Indonesia," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan pelaku usaha di semua sektor mesti menjalankan protokol kesehatan pada era adaptasi pada kebiasaan baru. "Demikian pula halnya dengan sektor pariwisata, untuk menjamin kenyamanan dan kesehatan para wisatawan, destinasi wisata dengan berbagai sarana dan prasarananya harus mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

"Kami berkomitmen sungguh-sungguh dalam penerapan protokol kesehatan di berbagai sektor untuk menjamin kesehatan seluruh warga," ia menambahkan.

Ia mengapresiasi para pengusaha dan para pelaku pariwisata yang menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan usahanya. "Besar harapan kami, di era new normal ini industri pariwisata di Badung dan Bali pada umumnya dapat bangkit kembali dan menggeliatkan sektor-sektor lainnya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement