Ahad 23 Aug 2020 17:30 WIB

Ribuan Warga Yogyakarta Terima BST Tahap Dua

BST ini diterima untuk bulan Juli dan Agustus 2020 yang diterima oleh 5.833 KK

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Andi Nur Aminah
Petugas memotret identitas penerima bantuan sebagai tanda bukti saat Penyaluran Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), di Kantor Pos (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas memotret identitas penerima bantuan sebagai tanda bukti saat Penyaluran Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), di Kantor Pos (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ribuan warga Kota Yogyakarta menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) tahap dua. BST ini diterima untuk bulan Juli dan Agustus 2020 yang diterima oleh 5.833 kepala keluarga di Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, bantuan ini didistribusikan selama dua hari sejak 22-23 Agustus dengan bantuan sebesar Rp 300 ribu per kepala keluarga. Distribusi BST dilakukan untuk masyarakat yang ada di Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Ngampilan, Tegalrejo dan Pakualaman pada Sabtu (22/8).

Baca Juga

"Sementara untuk kecamatan lainnya dibagikan Ahad (23/8). BST tahap dua ini semua disalurkan melalui Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Ia menyebut, warga yang menerima bantuan tahap kedua ini memang lebih sedikit dari tahap sebelumya. Hal ini karena ada data penerima bantuan yang diverifikasi ulang.

"Dibandingkan dengan tahap pertama turun sekitar 500-an orang, itu karena ada yang kita verifikasi ulang. (Data) Kita cleansing (bersihkan) lagi, dengan harapan yang tahap kedua ini bisa lebih baik lagi datanya," ujar Heroe.

Walaupun begitu, ia pun mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan bantuan tersebut. Menurutnya, bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli bahan pokok di era pandmei Covid-19.

Bahkan, ia juga meminta agar masyarakat membelanjakan BST untuk bahan pokok di warung-warung kecil yang ada di lingkungan masing-masing. Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama bagi yang terdampak Covid-19.

"Ini penting agar tetangga sekitar roda perekonomiannya juga berputar. Warung-warung yang selama pandemi ini tutup, bisa buka kembali. (BST) Jangan malah digunakan untuk membeli sepeda," jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement