Ahad 23 Aug 2020 16:22 WIB

UMY Tetap di Klaster II Perguruan Tinggi

Klasterisasi adalah langkah pemetaan Dirjen Dikti terkait kinerja perguruan tinggi

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Ditjen Dikti Kemendikbud mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia untuk 2020. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tetap berada di klaster II, dengan jumlah indikator output dan outcome di atas rata-rata.

"Secara peringkat nasional UMY tetap posisi 35, klaster II jumlah perguruan tinggi berkurang yang tadinya 70 jadi 34. UMY memiliki nilai di atas rata-rata dari indikator output dan outcome," kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Internasional UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, Sabtu (22/8).

Klasterisasi merupakan langkah Ditjen Dikti melakukan pemetaan atas kinerja perguruan tinggi akademik Indonesia di bawah binaan Kemendikbud. Kinerja PT di Indonesia diidentifikasi berdasarkan empat aspek-aspek utama.

Ada mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome).

Dalam indikator output, ada empat penilaian seperti jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan dan jumlah prodi yang terakreditasi atau bersertifikasi Internasional.

Sedangkan, dari indikator outcome ada lima penilaian yaitu kinerja inovasi, berapa persen lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.

Rilis resmi Kemendikbud menyebut analisis data-data 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, diraih hasil klasterisasi perguruan tinggi 2020 yang terdiri dari lima klaster dengan komposisi klaster I berjumlah 15 perguruan tinggi.

Klaster II 34 perguruan tinggi, klaster III 97 perguruan tinggi, klaster IV 400 perguruan tinggi, dan klaster V 1.590 perguruan tinggi. Tidak turunnya UMY memberi harapan lebih kepada civitas untuk meningkatkan kualitasnya.

"Kami ingin pertahankan kinerja penelitian karena secara indikator outcome dan output sudah bagus, kami ingin mengejar indikator input seperti penambahan jumlah dosen S3 dan sebagainya," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Strategis Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY, Tony K. Hariadi.

Terlepas dari itu, UMY masih berada di posisi pertama sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah, posisi ke-7 perguruan tinggi swasta nasional, dan berada di peringkat ke-5 sebagai perguruan tinggi di bawah usia 50 tahun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement